Tuhan Bukan Cuma Di Otak

Sebenarnya pengen sharing tentang kotbah pendeta dari Malaysia ini dari beberapa minggu lalu. Cuma ketunda dan jadi lupa. Baru ingat sekarang lagi.

Jadi, 2 minggu lalu, ibadah Energy mendapat berkat 'hidangan' dari Malaysia. Bukan pendetanya yang dimakan, tapi firman yang luar biasa dan bikin mata meleeekkkk lebar.

Tidak akan saya ceritakan panjang lebar. Yang pasti intinya adalah tentang mengenal Tuhan dengan hati, bukan dengan pikiran saja.

Ape maksudnya, Bu? Maksudnya adalah ada saat dimana saya menemukan diri saya tahu Tuhan itu baik, tapi saya tidak tahu Tuhan baik dimananya? Tuhan itu dahsyat, tapi dahsyat dimananya? Tuhan itu tempat perlindungan.. Pas kapan ya??

Pernah mengalami itu juga? Kalau pernah, taruh tangan di dada, mari kita berdoa...(halaahh).

Sering banget saya tahu Tuhan ini dan itu. Tuhan itu pencipta langit dan bumi. Yes, saya tahu! So?? Tuhan itu bisa memutar balikkan dunia ini dalam sekejap. Yes, I know. So??

Sejujurnya, saya baru mengerti Tuhan itu pencipta langit dan bumi 2-3 tahun ini. Saat saya menutup mata dan mengingat lautan, langit yang luas, gunung yang tinggi, beraneka ragam hewan dengan keunikan masing-masing, berbagai bahasa dan budaya dan buaaaaaaaanyyyaaaaaaaaaakkk lagi hal yang ia buat. Termasuk sel dan dna serta atom yang supeeeeeeeeeeeeeeerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr keciiiillll.

Setiap kali saya menutup mata dan mengingat hal itu semua saya mengerti Tuhan adalah Allah yang besar. Ada rasa gentar terhadap Dia, ada kagum, ada bersyukur, ingin melompat-lompat atas kebesaran Dia. Saat itu saya mengerti arti Allah Pencipta langit dan bumi.

Waktu saya menutup mata saya dan mengingat kehidupan saya dibelakang. Waktu orang tua saya mengalami kesulitan dan harus berhutang. Kuliah saya yang terancam tidak bisa dilanjutkan.  Takut gagal dan takut ditinggalkan. Gimana bisa? Tidak dengan konsultasi ke psikolog atau orang pintar, tapi firman yang membangkitkan semangat saya, kata-kata yang menguatkan untuk saya tidak menyerah. Entahkah itu lewat firman-Nya, entahkah lewat saudara seiman, hal-hal yang berkesan 'duniawi', atau lewat mereka yang bahkan tidak mengenal Dia. Ia memperlihatkan hal-hal baik di balik hal-hal yang 'kelihatan buruk'. Ia menepati janji-janji-Nya, menyediakan hal-hal yang diluar pikiran saya (yang bikin pengen bilang WOW sambil koprolll!! He is so AMAZING!) Saat itu saya mengerti bahwa Tuhan adalah Allah kota benteng dan perlindungan saya. Tempat penghiburan saya. Tempat paling nyaman untuk saya bersandar dan mengistirahatkan punggung saya.

Saat saya putus asa dengan dosa-dosa saya, kebiasaan buruk saya, fisik saya yang tidak sempurna. Patah hati atau pun kegagalan. Saat saya menutup mata saya, saya masih bisa melihat Dia masih menggandeng tangan saya dan memandang saya dengan kasih. Saat itulah saya mengerti bahwa Tuhan adalah pribadi yang paliiingggg mengasihi saya. Nafas kehidupan-Nya. Dia satu-satunya yang bisa dipercaya bahkan melebihi diri saya sendiri.

Waktu pendeta dari Malaysia itu mengatakan kebenaran ini saya merasa lega dan 'penuh'. Saya tidak perlu bersusah payah mengejar kasih-Nya atau membuat Dia melihat saya. Tidak perlu. Sungguh. Yang perlu saya lakukan hanya membuka hati saya, menerima kasih-Nya dan membalas kasih itu. Sekalipun kasih saya tidak sebesar dan sesempurna kasih-Nya.

Saya tidak tahu bagaimana cara saya menggambarkan perasaan itu. Sulit menggunakan kata-kata, tapi kalau kamu pernah merasakannya pasti akan mengerti apa yang saya maksud. Yang bisa saya ucapkan hanya, Haleluya Terpujilah nama-Mu Tuhan. Engkau Dahsyat. Engkau Allah yang hidup dan semua kata-kata yang selalu muncul di lagu-lagu rohani.

Udah ga bisa bahasa Roh, ga bisa keluarin kata-kata lagi..Cuma bisa diam dan menikmati wajah Tuhan. Menikmati kasih Tuhan yang ga bisa saya temukan di mana pun dan pada siapa pun. Kalau Dia manusia bawaannya pengen peluk, pengen cium pipi-Nya, pengen gandeng tangan-Nya erat-erat (kalau perlu ngegelendot dan ga lepas-lepas, seperti anak kecil yang ga mau lepas2 dari papanya). Pengen nunjukkin betapa saya mengasihi Dia -- sekalipun Dia sudah tahu (betapa frustasinya orang yang bahasa kasihnya physical touch =.=..Gimana caranya nyentuh Tuhan?!!)

Yah, itulah firman yang luar biasa itu...Semoga memberkati. GBU! *tebar bungaa..


Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Markus 12:30

Tuhan ga bilang kasihi Tuhan dengan akal pikiran kita dulu atau kekuatan atau jiwa kita dulu, tapi hati kita. Terpujilah nama TUHAN Pencipta Langit dan Bumi!!

3 Comments