amsaLFoje -A Long Life Learner-

Hari ini mengingat lagi bagaimana kejadian aneh-aneh itu terjadi.

Bawa Aki ke pernikahan ka epa dan 1 keluarga langsung heboh karna Oma ga pernah bawa temen cowo. Baru jadi teman dekat, tapi Papa Mama udah kurang setuju.

Ujian pertama: Oma kasih tahu hal ini sama Aki buat liat Aki akan terus maju atau akan mundur. Aki lulus yeaayyy.


Ujian ke dua: Kita sering pegi bedua dengan alasan2 tertentu dan Oma tahu itu modus hahah. Oma mau diajak pergi karna Oma pengen Aki tahu kalau Oma buka hati. Ga mau main tarik ulur. Sering nahan2 diri ga bales sms dll pun buat jaga hati biar ga jadi kecanduan sama Aki . Sampai 1 hari hati nurani Oma ga tenang. Dalam pikiran sampai kapan mau pergi berdua tanpa status?? Orang2 ngeliat lohh. Anak komsel liat loohh. Hari itu waktu Aki minta diajak ke PB, Oma memutuskan hari terakhir pergi berdua sama Aki. Tapi tahu2 di hari itu juga Aki bilang isi hati Aki. Walau pun akhirnya nunggu 1 bulan buat bener2 memantapkan hati dan bener2 jadian, Oma tahu hari itu Tuhan ada diantara kita. Ujian ke dua ini kita lulus 

Ujian ke tiga: Satu bulan Aki nunggu jawaban, Oma malah minta Aki nunggu lagi sampai Papa Mama setuju. Ga nyangka Aki beneran mau nunggu. Kita doain dan puasain, percaya kalau kita satu hati, Tuhan akan lembutkan hati Papa Mama. Kirain mah bakal 2, 3 tahun dapet restunya, tahunya cuma 7 bulan dan dengan cara yang kita ga pernah duga. Ujian ketiga kita lulus lagi dan langsung pasang status di FB. Eksissss.

Ujian ke empat: Kali ini Oma yang diuji. Waktu ada masalah Oma pernah bilang ragu sama Aki. Oma inget banget muka aki saat itu. Kecewa. Ada rasanya menyesal udah ngomong ke Aki, tapi juga lega. Setelah itu Tuhan "tampar" Oma. Apa cuma saat senang aja Oma yakin sama Aki giliran lagi konflik ngerasa ga yakin. Tuhan bilang kasih Oma ke Aki dangkal banget kalau kayak gitu.

Gimana lucunya Tuhan proses kita. Tuhan ada di tengah kita kemarin, hari ini dan esok juga.

Yak, ini postingan bakal ga penting jadi, maaf-maaf saja kalau nanti merasa terjebak masuk ke sini hahahhaha.

Jadi, ini topik tentang foto profil di FB. Biasa kan ya, kalau kita single, kita akan pasang PP terbaik kita. Tercantik kita. Sudah nikah, ganti dengan foto paling mesra. Punya anak, foto paling mesra sama anak atau bertiga sama suami.

Nah, saya pilih menghindari pasang foto berdua sama anak atau bertiga kalau di PP. Kenapa? Di otak saya terpikir soal ini ... Mudah banget buat kita mencintai anak kita walau pun dia ga nurutnya sampai bisa bikin kepala panas. Tapi, kalau sama suami yang kadang lagi ga asik, kita harus terus komitmen terus menerus supaya ga kemakan rasa keki.

Nah, saya berusaha sebisa mungkin pasang PP berdua sama Aki biar selalu inget kalau kasih saya pada anak ga boleh lebih besar daripada sama suami. Suami harus tetap yang terutama.

Ada sih di path foto sama Gi. Karna pas bagus aja dan males ganti. Hahaha. Sisanya kalau ga foto sendiri, ya berdua.

Itu salah satu apa yang saya pikirin soal masalah sepele yaitu PP. Tiba-tiba pengen posting soal ini aja. Hahahhah.

Hari ini mempertimbangkan kembali saran untuk kembali bekerja kantoran sampai "marsak" (gelisah). Tanya Aki, Aki maunya Oma kerja atau ga? Ga langsung dijawab. Katanya pas di rumah aja.

Waktu di rumah dibahas, malah dilempar pertanyaan lagi, "Ya, Oma damai sejahtera ga?".Mulut manyun daaahh. Eh, ditambahin lagi, "Kita pasti kan mikirin si bocah. Mengurus bocah itu tanggung jawab kita orang tuanya, bukan orang lain."

Tuiiiinggg!!! Langsung damai sejahtera.

Laki gua emang agak belok-belok kelakuannya, Puji Tuhan hatinya lurus :p

Luph u so muchhh Akikuuu
Selamat Ulang Tahun

Akiku-Papa Gi-Gerry Adrianus Sewow

Panjang umur sehat selalu. Makin ganteng maksimal. Makin jadi inspirasi buat Oma dan Gi. Karirnya makin sukses. Rejekinya makin tokcer.



Sebelum nikah, saya pernah bertanya pada diri sendiri. Kenapa saya kudu pilih Aki? Apa yang membuat saya sayang sama dia?? Dulu saya ga tahu jawabannya. Ahahahha... Cuma bisa bilang, nyaman dan nyambung.
Setelah saya renungkan saat sudah menikah, saya menemukan beberapa hal yang akhirnya membuat saya mau kena ‘jebakan’ Aki dengan sukarela.
Ooopsss... Tapi yang perlu saya luruskan dulu di sini, saya dan Aki membangun hubungan tidak ‘sekudus’ yang kelihatannya. Hubungan kami terbangun mengalir sama seperti orang normal kebanyakan, HANYA saja kami tetap melibatkan Tuhan dalam prosesnya.
Jadi, Aki itu, pada masa PDKT..
Dear GLMS,

Waktu cepat berlalu ya. Tidak terasa usiamu sudah 12 minggu. Tahu tidak? Buat Mama tetap terasa lama, pengen cepet-cepet gendong kamu. Tapi yaaa... Segala sesuatu indah pada waktunya. Lagian Mama masih mau manjain Papa kamu dulu.

Selama dari minggu ke 8 sampai 12 ini, perjuangannya makin bertambah ternyata. Mama makin sensitif dan makin susah makan. Bukan karena mual, tapi karena lidah Mama terasa hambar. Minum air putih saja malas sekali. Ya, kalo nanti kamu hamil (kalau kamu perempuan) atau punya istri sedang hamil ( kalau kamu laki-laki) tetap semangat ya, Nak. Jangan pernah ada keluhan keluar dari mulutmu. Mama juga begitu karena kamu adalah berkat yang Tuhan berikan. Yahh kalau mengeluh juga palingan sama Bapa di surga :D.

Udah masuk Desember ya?? Hehehhe... Udah mau nambah umur dan jadi lebih tua dari Aki lagi. Huiksss...
Beberapa minggu lalu, saya minta hadiah sama Babe dan beberapa minggu sebelum-sebelumnya malah udah bilang ke Aki

" Give me a baby or give me a puppy or give me both.." 

Akkakakka... Bini ga sopan yaa. 
Entah kenapa pengen cepet-cepet punya jabang bayi *halah. Akhirnya pas waktu masuk bulan Desember, walaupun ga dalam posisi doa, lipat tangan dan tutup mata, saya bilang sama Babe dengan serius dan 'tatapan tajam'...

" Be, hadiah tahun ini testpack + yaa.."


Sejak berhenti dari pekerjaan yang lama saya belum mendapat pekerjaan yang baru. Berharap sih sebenarnya bisa menghasilkan uang dengan bekerja dari rumah, tapi belum kepikiran mau jualan apa.. Yang ada malah OL tiap hari sambil beres-beres rumah dan main games (nikmatnya duniaaa..akakaka).
Yah,biar begitu segala sesuatu ada enak dan ga enaknya. Kenapa? Karena saya harus mengatur keuangan dari gaji aki dengan sangat hati-hati. Gimana caranya supaya aki tetap bisa dapet gizi yang terbaik dan juga ga kurang rekreasi. Paling penting, JANGAN SAMPE GA PERPULUHAN. Soal tetap perpuluhan ini emang bener-bener ngebunuh daging biar tetep setia dan percaya sama penyertaan Tuhan.
Beberapa bulan sebelum menikah, saya terngiang-ngiang kalimat ini -- Jatuh cinta itu karena hormon cinta dan hormon itu hanya bertahan 3 bulan. Sama seperti di awal-awal pernikahan, keromantisan biasanya hanya akan terasa manis selama 3 bulan dan selanjutnya akan terlihat jelas borok-borok pasangan. ---

http://www.colourbox.com/preview/1269948-119406-romantic-couple-enjoying-walk-in-park.jpg


Ok, saya setuju dengan kalimat itu walau tidak pernah membuktikan teori tersebut. Waktu teringat kalimat itu saya berdoa pada Tuhan, 

Tuhan, saya tidak mau perasaan kasih saya pada suami saya nanti karena hormon. Karena zat kimia yang sebenarnya bisa saya kendalikan dengan pikiran saya. Tuhan, saya mau hormon itu ada di dalam diri saya sampai kematian memisahkan kami. 
Sejak menikah, entah kenapa saya merasa menjadi lebih stabil (plegmatis). Kenapa mikir begitu ya?? 
Waktu salah satu sahabat saya datang ke kosan untuk berkunjung--Thank you Rinaaa... Saya bingung mau ngobrol apa. Hahahha... Maksud saya, biasanya kalau bertemu dengan salah satu sahabat saya, saya ingin menceritakan sesuatu, tapi waktu itu otak saya seperti kosong. Tidak ada yang ingin saya ceritakan. 

Entah kenapa saya jadi lebih hati-hati menjaga mulut saya. Mungkin karena saya sudah komitmen tidak akan menceritakan masalah rumah tangga saya dengan sembarangan. Belum lagi pemikiran ingin menjaga hati sahabat saya yang masih single ini agar tidak jadi menggebu-gebu ingin menikah. Ahahhaha... Soalnya saya kadang begitu kalau baca cerita orang.

Akhirnya saya bertanya pada dia, bagaimana keadaan dan pergumulannya yang sedang dia hadapi. Dari situ akhirnya saya baru bisa mengeluarkan apa yang saya pikirkan akhir-akhir ini dan membagikan beberapa perubahan kebiasaan, situasi dan tanggung jawab setelah saya menjadi istri.

Ah, ya.. Sori, Rin kalau saya jadi makin kaku. Bukannya tidak mau cerita juga. Ga jarang sih seperti yang pernah saya ceritakan pada Rina, kalau sudah cerita sama Babe, saya jadi tidak tahu mau cerita apa. Sekarang, waktu saya makin banyak untuk ngobrol dengan Babe. Tidak ada keluhan dan tidak stress yang menekan. Merasa tidak ada yang tidak perlu diceritakan. Ahahhaha... Seolah hal-hal buruk saja yang bisa diceritakan :p.

Ya, yang pasti saya merasa semakin stabil. Anehhh.. Apakah semua istri-istri mengalami ini??




Hmmm... Namanya bangun hubungan -  mau nikah, restu orang tua itu pasti yang paling utama. Betul tohhh?? Udah suka sama suka neh, bahkan sudah mau ke pelaminan, bakalan kayak sayur ga pake kuah dan garam kalau restu orang tua ga diturunkan.

Tenang saudara-saudara, saya juga mengalaminya. Bukan hanya kamu sendirian. Jadi, jangan histeris dan frustasi. Bumi masih berputar, langit masih biru, Jakarta masih macet, dan Bali masih ada di Indonesia.

Begini, kenapa saya ingin temen-temen ga panik?? Karena saya pengen mengajak teman-teman belajar berpikir keluar dari kotak SINETRON dan DRAMA QUEEN, yang membuat pikiran kita perempuan suka mengarang cerita dan melebih-lebihkan masalah.




Eeeaaa... Soal pacaran nehhhh... Soal PDKT neehhh... Jadi inget jaman dulu. Hohoho... Kalau soal ini sudah baca bukunya Cella belum?? Kalau belum, buka di blognya aja dan langsung download. Gratisss looohhh.. Hayoo jangan malas bacaa. Biar pengetahuan dan hikmat terus bertambah.
Kehidupan baru sudah pasti rutinitas baru. Kalau awal-awal orang pasti pada nanya, ‘Enak ga nikah?’ … Nikah itu enak. Enaknya karena bisa curahin kasih sayang 100% ke suami. Kasih yang terbaik tanpa perlu ngerasa salah dan ngebatasin diri. Kalau kita memberi perhatian ke sahabat, ponakan atau siapa gitu kan masih mikirin ini itu. Bagus ga ya… Etis ga ya… Belum lagi batasan jarak dan waktu. Nah, kalau sama suami ya bebas-bebas aja, batasannya cuma satu, - memberi kasih sayang sesuai bahasa kasih kita tanpa mengabaikan bahasa kasihnya suami-… ekkekeke.. kalau ga, ya ga nyampe deh tuh hujan kasih sayangnya.
Yang agak jadi pergumulan tuh masalah waktu. Enak sih kalau ga usah kerja, tapi pernah suatu hari Sabtu, Aki harus pergi ke acara kantor sampai jam 12 siang. Ok, seneng saya bisa istirahat dan beresin kosan (weekend sebelumnya keluar muluuu), mulai dari nyuci, ngepel, masak nasi, beresin ini itu dan selesai jam 9 lewatan. Sisanya?? Bengong ga tahu mau ngapain. Saya langsung kepikiran, “ Gila, kalau gua jadi ibu rumah tangga bisa bego seharian di rumah kalau otak gua kagak dipake.” … Akhirnya mutusin, mumpung belum punya bocah, ya kerja sepuasnya. Ntar kalau resign dan ga ada kerjaan, ya cari kesibukan. Nulis atau apa. Ogah banget kalau Aki pulang, saya sambut dengan omelan, mulut manyun, dan nyerocosin intimidasi (sepertinya saya ada bakat jadi ibu-ibu yang macam begitu – amit2). Kebayang kalau saya di posisi Aki diperlakukan kayak begitu juga ga mau.
Pulang dari Ubud, Pak De membawa kami mencoba kopi luwak Bali. Bukan di coffee shop atau pun warung kopi, tapi di dekat sawah-sawah. Kami disambut seorang Mba dengan senyum ramah dan kami diajak melewati beberapa kebun rempah-rempah. Dengan lembut dan sabar ia menjelaskan mereka menanam apa saja. Dari jahe, kunyit, kopi, coklat, sere, dan banyak lagi. Ga jauh dari kebun-kebun ada seperti bale-bale seorang ibu lagi ongseng-ongseng biji kopi. Di situ Mba menjelaskan kalau kopi mereka diolah dengan cara tradisional (apinya pakai arang, bahannya ditumbuk dan disaring manual). Ga cuma kopi, tapi juga teh dan minuman-minuman herbal lainnya.
Setelah melihat-lihat kami dipersilahkan duduk di bangku-bangku seperti di warung kopi hanya saja tidak ada tembok. Kami bebas melihat pemandangan sawah yang luas. Mba tadi mengatakan akan menyuguhkan minuman produk mereka (di cangkir kecill) dan kalau kami mau, mereka akan menyuguhkan kopi luwak dan membayarnya dengan harga hanya Rp.50.000. Mumpuuunggg … harganya Cuma 50rebeng, saya dan Aki langsung memesan dua cangkir. Untungnya minuman yang lain gratisss :p.




Semangat!! Antusias!! Menggebu-gebu dan tidak sabar ingin cepat berangkat, itu yang saya rasakan saat menjelang  hari untuk waktunya jalan-jalan ke Bali – alias – Honey Moon …
Maaf kalau saya norak dan kampungan. Ke Bali aja kok heboh amat. Yaaaa, dikarenakan saya dan keluarga tipe yang ga pernah jalan-jalan jauh – selain melintasi pulau sumatra untuk sampai ke Tanah Toba, kami tidak pernah berwisata ke tempat lain. Yogya aja tidak pernah, apa lagi Bali.
Nah, Aki juga ga jauh beda dengan saya. Belum pernah ke Bali, tapi dia lebih maju sedikit.. Sudah pernah ke Yogya beberapa kali. Sekali sama rombongan teman-teman komsel, 2 kali acara dari kantor. Ampe cinte mati die sama Yogya.

So,besok dua minggu saya sudah menjadi istri dan Aki jadi suami.. Hueehhehe.. Tenang saudara-saudara.. Saya tidak akan menghitung per minggu, bulan, atau tahun. Cuma mau share sedikit kehidupan pasutri baru ini.

Senin, 9 September – Selasa, 11 September 2013 saya dan Aki jalan-jalan ke Bali. Dengan modis (modal diskon) dari DisDus, kami bisa menginap di Inn Sandat Legian. Penginapannya tidak terlalu mewah, tapi Puji Tuhan yang tadinya kita pesan standard room dinaikan menjadi delux room oleh pihak penginapan (soal ini saya punya cerita lucunya.. nanti yaaa..).
Ini undangan yang akhirnya sudah jadi dibuat oleh adik saya (The Crown Indonesia). Ide dasarnya dari saya dan Aki yang tiap terima undangan liatnya sayang banget karena pasti langsung dibuang. Akhirnya kita rencanakan untuk membuat design dan kertas yang sesimpel mungkin. Jadinya begini deh. Terdiri dari tiga lembar; cover, keterangan hari dan tempat, dan peta. Ketiganya disatukan memakai tali (seperti tali tambang kecil), dimasukan ke dalam amplop, lalu diikat dengan tali tambang kecil lagi. Jadi undangannya benar-benar berkesan vintage. Nama yang diundang ditulis di kertas yang ada di tali, lalu di beri cap. Karena undangan ini terbatas untuk orang-orang tertentu saja (yang kami pikir akan jarang buka media sosial), kami mencetaknya sangat terbatas.
Sesuai janji saya di sini, Aki memberikan izin untuk saya post kesaksian dia untuk kelas BPN. So, ini dia kesaksiannya.

Saya dulunya termasuk salah satu orang yang cukup skeptis dengan Bimbingan Pra-Nikah. Padahal, saya sudah berjemaat di Abbalove kurang lebih 15 tahun tetapi karena termakan perkataan orang lain bahwa di BPN ada ini-itu, harus begini-begitu, belum lagi jangka waktu bimbingan yang cukup lama (minimal 9 bulan – buat saya lama sekali) malas rasanya untuk mengikuti semua”syarat” ini. Yah, memang saat itu saya memiliki paradigma yang salah. Paradigma saya ini diubahkan oleh karena kesaksian sebagian besar teman-teman saya yang sudah menikah dan mengikuti BPN, bahwa saya dan pasangan saya, Lasma, WAJIB dan KUDU MESTI ikut! Wah, memang ada sedikit unsur pemaksaan. Namun, pada akhirnya saya dan Lasma pun menuruti saran dari teman-teman, itu pun setelah 2 tahun menjalani hubungan khusus.

Di kelas BPN, sebelum para pasangan akan menikah, biasanya tiga bulan sebelumnya diminta untuk menulis sebuah kesaksian selama mengikuti kelas BPN. Ci Lia juga posting sedikit di blog ini. Malahan dicetak di warta. Yah, jadi saya mau ikutan ci Lia untuk bagiin apa yang jadi kesaksian saya tentang kelas BPN. Intinya BPN itu investasi seumur hidup dalam pernikahan. Walaupun berkali-kali ikut, pasti akan ada rhema baru yang kita terima. So, ini sebagian kecil yang saya terima dari kelas BPN. :)


Awal masuk BPN, ada pemikiran dalam diri saya bahwa saya sudah tahu apa yang akan dibahas di dalam kelas-kelas BPN (sombonggg..), tapi ternyata saya SALAH BESAR!! Memang ada beberapa hal yang sudah saya ketahuai dari membaca buku tentang pra-nikah atau kelas Love Sex and Dating di SPK (Saya Pengikut Kristus), tapi itu hanya sepersekian bagian yang dibagikan di kelas BPN.




Ok, saya seorang istri sekarang.

Oh, No!! Sekarang saya seorang istri!!

Thank you, Lord sekarang saya seorang istri :”>

Oh my God!! Sekarang saya seorang istri??!!!



Ok.. Itu reaksi saya setelah mengucapkan janji nikah, pasang cincin, wedding kiss (akhirnyaaa halal.. *ehhh), dan perjamuan kudus. Antara lega, happy, dan ga yakin kalau yang saya alami beneran. Hahahha.. Saya harus melihat cincin di jari manis saya berkali-kali kalau saya benar-benar sudah menjadi seorang istri.
Postingan Lama Beranda
Blogging Bodycare Bola Mukjizat Buku Curhat Iman Kristen Kesehatan MakeUp MyFatherHasDone MyLoveStory Resep Review Produk Skincare SuratUntukADik Tips artikel cerpen free download friendship ilustrasi keluarga kumpulan cerpen kumpulan puisi liburan movie parenting perempuan pranikah printable psikologi tumbuh kembang anak
  • [Review] Nivea Micellar Water 0% Alkohol
    Hi temans, Besok Gi, bocahku, libur jadi hari ini emak centil agak santai. Sambil nunggu jemuran kering supaya bisa langsung ...
  • [Review] Makarizo Hair Energy Hair Fragrance Fresh Bouquet
    Hi temans, Minggu ini saya mau review produk perawatan rambut yang termasuk baru di pasaran.. Pengharum rambut.. Hair Fragrance......
  • [Review] Mineral Botanica Acne Care
    Sudah beberapa minggu pakai Mineral Botanica Acne Care, udah waktunya review nih.  Walaupun saya masih gedeg karena 1 pesanan say...
  • [Review] Nano Healthy Family - Pijat Puas Harga Pas
    Sabtu kemarin saya mendapat berkat lagi dari salah satu sahabat saya. Sudah lama dia mau traktir saya pijat refleksi, tapi belum juga ke...
  • [Review] Parfum Oriflame Men Collection - Dark Wood
    Paling seneng deh review produk Oriflame, page view jadi rame hehhehe. Lupakan.. Lupakan... 
  • Berita Bikin Stress, Capek Ngomel-ngomel, Fokus Kerja Aja Dah
    Akhir-akhir ini tiap liat berita malah makin strees. Pemimpin udah banyak yang ga takut sama rakyat. Ga ngarepin mereka empati, minimal taku...

Selamat datang di amsaLFoJe. Anggap saja di sini kamu sedang melihat sebuah museum yang berisi buah karya Lasma. Mulai dari - cerita keseharian, - opini, - fiksi, - ilustrasi, - printable stuff dll. Jika kamu suka apa yang Lasma bagikan, kamu bisa mendukung Lasma dengan SAWERAN. Selamat menikmati menjelajahi museum amsaLFoJe.

Kamu suka sharing dari amsaLFoJe?? Mau kasih dukungan mulai dari 5ribu aja?? Tap di gambar buat kirim Saweran kamu 😊. Makasih yaaa 🤗

Art & Design Services

Art & Design Services

Berlangganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar
  • Lasma Works
    Lasma Works
  • Go_Blog
    [ULASAN FILM] STEPHEN CHOW SI RAJA PENGEMIS MISQUEEN

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates