Mupeng Jadi IB Student.

IB? Apaan tuh?? IB tuh International Baccalaureate. Salah satu bentuk kurikulum yang sekarang banyak diadopsi sekolah-sekolah berstandar internasional di Indonesia (selain dari Cambridge Curriculume). Lebih jelasnya bisa lihat di sini ajalah ya :p.

Kalau saya lanjutkan isi blog ini, harusnya IB bayar saya neh.Huehehhe...



Jujur, awal saya bekerja di sekolah ini agak skeptis dengan yang berbau-bau internasional (cinta Indonesia banget getooo)... Tapi makin saya mengenal kurikulum ini saya semakin jatuh cinta. Kenapa?? Karena cara belajar dan sekolah yang saya inginkan ada di sini semuaaaaaaaaaaa... T.T.


Pertama : Di Middle Year Programme (MYP - Year 7-10) anak-anak diajarin berbagai teori dari pelajaran dan mereka dituntut untuk bisa mengaplikasikan satu ilmu pengetahuan di bidang yang berbeda. Jadi nilai anak tidak terpatok di satu mata pelajaran saja. Misalnya: A membuat persentasi tentang ilmu fisika. Yang dinilai oleh guru bukan cuma kemampuan fisikanya, tapi juga bahasanya.

Yang lebih seri lagi. Di akhir program MYP ini (year 10) ada tugas yang dinamakan Personal Project. Apaan tuh? Semacam tugas akhir berupa projek yang mereka susun dan hasilkan sendiri. Mereka memikirkan ide-ide untuk menghasilkan sesuatu dan dibantu oleh guru agar projek mereka tidak melenceng kemana-mana. Nah, bentuk projek ini bisa menulis novel, membuat video klip, menciptakan lagu, membuat manual book, mendesign baju atau rumah bahkan ada yang membuat detergen cair dari bahan organik dan memberikan terapi musik pada anak yang mengalami attention disorder...Beeehhh...Mupeng ga sihhh?? Tapi memang mereka tidak cuma menunjukkan hasil, proses mereka mengerjakan projek tersebut juga dinilai.

Kedua: Siswa IB tidak dipaksa terpatok pada teksbook, tapi mereka dituntut untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka (makanya mereka agak bergantung pada internet). Mereka belajar dengan cara mereka sendiri dengan tuntunan para guru. 

Ketiga: Mereka punya kelas seni seperti visual arts dan music. Buat yang visual arts, di akhir tahun ajaran (year 12) pada Diploma Programme, mereka akan membuat pameran karya-karya mereka. Pertama melihat karya siswa-siswa di sekolah tempat saya bekerja, saya speeschless... Itu semua karya mereka...Beeehhh....Dulu saya ingin sekali seperti itu. Buat yang music.. Mereka harus mengadakan suatu pertunjukkan musik yang akan disaksikan oleh orang banyak. 


IB learner profile


Tapi bukan anak IB namanya kalau mereka masih grogi tampil di depan karena mereka sudah dari sejak Primary diajarkan untuk melakukan persentasi dan berbicara di depan. Masuk ke kelas 7, tugas presentasi semakin banyak. Apalagi di kelas 10-12. Di kelas 12 bahkan mereka yang mengambil full Diploma (seperti college), mereka harus membuat mini skripsi. Ada pula Theory Of Knowledge dimana mereka harus mempersentasikan pengetahuan yang mereka punya. Ada lagi tugas-tugas super tebal yang saya tidak tahu bagaimana anak-anak ini membagi waktunya untuk mengerjakan tugas...

Yang pasti mupeng banget melihat anak-anak ini belajar....They are so lucky... Berharap banget pendidikan Indonesia bisa dinamis seperti ini.

Ngomong-ngomong IB juga menuntut anak-anak untuk bisa bahasa ibu sambil terus belajar bahasa Inggris. Makin jatuh cintrong sama IB. Hohohohho...(tiap hari ngurusinnya IB terus seeehhh).


6 Comments