Gigi Bikin Galau

Hari ini saya menemukan gigi saya bergeser dan mengalami perubahan. Ada ruang yang lebih lebar di antara gigi bawah karena semasa SMA saya mencabut gigi geraham saya yang bolong. Sekarang baru terlihat efeknya. Gigi bawah saya seolah bergeser untuk mengisi ruang gusi yang kosong.

Lucunya, saya yang sudah ibu-ibu ini merasa gusar dengan perubahan ini. Saya takut menjadi jelek dengan gigi-gigi yang bergeser. Takut menjadi terlihat lebih tua dari usia saya yang sebenarnya.

Sayq mencoba mengabaikannya tanpa berusaha memperbaiki cara berpikir saya yang saya tahu itu tidak benar. Sampai tadi saya membaca training tentang skin care #oriflame, pikiran saya dibukakan lagi.

Saya diingatkan tentang wanita terjelek di dunia. Saya tidak akan menyangkal kalau dia memang sangat jelek secara fisik. Ada rasa ingin tahu bagaimana orang bisa hidup dengan wajah yang seperti itu.

Lizzie mengatakan bahwa siapa diri kita ditentukan oleh apa yang kita lakukan, kesuksesan kita dll. Bukan oleh apa yang orang katakan.

Tapi saya tidak meyakini itu. Karena saat kita gagal, apakah kita menjadi tidak berharga? Saat kita mengikuti nasehat orang tua, apakah kita tidak menjadi diri sendiri? Saat kita ingin menyenangkan orang yang kita cintai apakah kita sedang menjadi orang lain?

Tidak. Keberhargaan dan siapa diri kita bukan ditentukan apa yang sudah kita lakukan karena jika itu menjadi dasarnya, akhirnya jatuh pad penilaian orang lain lagi. Keberhargaan dan siapa diri kita yang sejati bergantung pada apa yang dikatakan Pencipta kita

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu. Yesaya 43:4

Jika apa yang kita lakukan tidak bisa menjadi penentu keberhargaan kita, apalagi fisik kita.

Keberhargaan kita tidak ditentukan oleh kulit putih tanpa jerawat atau noda jerawat, rambut panjang lurus hitam tanpa uban, hidung mancung ramping sempurna, atau gigi rata putih tanpa lubang dan ompong. Tidak bukan itu.

Sejak Tuhan memikirkan bentuk, rupa, karakter, nama, siapa orang tua kita, kapan kita akan lahir, bagaimana cerita hidup kita... Sejak itulah kita berharga di mata Tuhan. Kita adalah buah hasil pikiran-Nya, kerinduan-Nya, kasih-Nya ....

Jadi, tak apalah gigi ini sedikit bergeser karena saat saya tahu saya berharga, saat itu pula saya tahu saya cantik apa adanya.

Terus, ga perlu pakai kosmetik dong Las?? Tetap perlulahh. Namanya kerja jualan kosmetik. Hahahha. Kalau kita menghargai diri sendiri, kita tahu bagaimana memperlakukan tubuh kita sendiri. Kosmetik perlu atau ga? Silahkan jawab sendiri ;).



amsaLFoje via Blogaway

0 Comments