MISKIN atau KAYA

Akhir-akhir ini, karena saya sedang menjalankan bisnis MLM yang suka pamer uang, saya sering diingatkan tentang teori kemakmuran. Bahkan suami pun mengingatkan saya untuk berhati-hati.


Teori kemakmuran apaan sih?? Boleh cari di wikipedia. Intinya sih, bukti bahwa kita hamba Tuhan yang berkenan kita harus sukses, kaya, ga sakit-sakitan. Hidup kita harus SEMPURNA.

Baru dengar ajaran ini?? Ayo dibaca Mr. Wiki biar lebih "aware".

Eh, teori kemakmuran itu sesat. Berarti kita ga boleh mengejar kesuksesan, kesehatan & kekayaan??

Saya ga bisa bilang boleh atau tidak boleh. Tapi, selama menjalankan bisnis ini saya banyak merenungkan tentang Abraham. Tuhan menjanjikan tanah yang luas, keturunan yang banyak. Padahal secara logika semua itu tidak mungkin. 

Eh, tapi beneran looh akhirnya Tuhan kasih. Terus apa hubungannya? Kesuksesan, kemakmuran, kesehatan & yang kelihatan indah-indah itu memang Tuhan sediakann bagi kita, tapiiii... ternyata kita perlu cek, apa yang sebenarnya Tuhan janjikan dalam hidup kita. Benarkah yang kita kejar hari ini adalah janji Tuhan?? Atau cuma ambisi kita semata?? Lagi pula kita pun harus cek apakah kita lebih berambisi mengejar janji atau mengejar Si Pemberi Janji. Jangan sampai janji yang kita terima malah jadi berhala. Percayalah pada si Pemberi Janji, bahwa Ia akan selalu menepati.
Bahkan Tuhan meminta Abraham mengorbankan Ishak untuk menguji iman Abraham. Kalau Ishak sudah jadi berhalanya Abraham, sudah pasti Abraham menolak permintaan Tuhan dengan berbagai alasan.

Waktu memantapkan diri terjun ke bisnis MLM ini, jujur Tuhan tidak menjanjikan kekayaan atau kemakmuran. Tapi, ada sesuatu yang saya tangkap dari Tuhan teguhkan saya untuk terjun ke bisnis ini. Bukan tentang kekayaan, sesuatu yang lain, yang lebih besar. Saya sendiri masih meraba-raba.

Sedangkan tentang kekayaan, sekali pun saya tetap meminta bisa naik level, bisa punya penghasilan besar, Tuhan cuma ingatkan tentang Tuhan yang mencukupkan, memberi dalam kekurangan, bersyukur dalam segala hal & fokus pada proses bukan hasil.

Jadi intinya?? Kemakmuran & kekayaan dan kawan-kawannya itu memang menjadi bagian dari janji Tuhan. Seriuuss. Karena Tuhan bisa pakai kemakmuran kita untuk memberkati orang lain. Artinya, kemakmuran itu titipan. Numpang lewat. Sebenarnya Tuhan ingin memberkati hal atau orang lain dengan memakai kita sebagai pipanya.

Jika kita meminta berkat dari Tuhan, ingat-ingat lagi, Tuhan yang memberi & Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan.

Cek juga, jangan-jangan kita ingin kaya & makmur hanya untuk memuaskan hawa nafsu. 

Yakobus 4:3  Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.

Trus kalau ga kaya & sakit-sakitan itu berarti kita dikutuk?? Bisa iya bisa bukan. Ingat orang buta yang buta dari lahir karena supaya pekerjaan Tuhan dinyatakan & nama Tuhan dimuliakan??

Ada hal-hal yang ga enak yang memang harus terjadi supaya nama Tuhan dimuliakan. Berarti kasihan sekali orang-orang ini ya? Balik lagi, kalau kita memang ingin jadi alat Tuhan, berarti kita sudah siap bersedia dipakai untuk apa pun yang Tuan kita mau lakukan. Dia Tuhannya, terserah Dia mau apa. Kita cuma alat.

Begitu juga tentang kemakmuran. Terserah dia mau kasih apa. Jangan batasi juga kalau ikut Tuhan harus miskin & hidup susah. Pikul salib bukan berarti harus selalu jadi miskin & papa lalu sakit-sakitan. Buat apa miskin, tapi sombong & ngandelin diri sendiri??

Kebayang ga kalau Tuhan janjikan keturunan banyak pada Abraham & tanah yang luas, tapi Abraham bilang " Terima kasih Tuhan. Tidak perlu itu semua. Engkau cukup bagiku."

Kalimatnya sih asik ya, tapi ga nyadar ada kesombongan di situ. Mungkin Tuhan bilang, "Eh, buset! sok bener nih bocah. Gua udah ngomong sendiri mau berkati dia, dia bilang ga butuh."

Trus piye?? Ya pokoknya jangan batasi Tuhan. Tuhan bisa bikin kita kaya & bahagia, minta aja ( tapi haru siap diproses fufufu *mukalicik). 

Amsal 10:4  Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. 

1 Samuel 2:7  TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga. 

Tapi, Tuhan juga bisa bikin kita miskin, tetaplah memuji Tuhan & akui kebesaranNya. Kayak Om Ayub.

Yang terpenting adalah apa yang Tuhan janjikan dalam hidup kita. Itu yang kita pegang.

Luculah kalau kita percaya Tuhan maha besar, tapi kita masih ngebatasin hidup kita. Padahal Tuhan bilang, "Mintalah.."

Tapi, nanti kalau kita jadi cinta uang gimana? Memang ada jaminan orang miskin ga cinta uang?? Kita kikir, perhitungan, ga mau perpuluhan & persembahan karena kuatir akan hari depan aja sudah termasuk cinta uang. Kita menggantungkan nasib kita pada uang (gua banget ini, bertobat setiap hari T.T).

Lukas 8:14  Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

Pokoknya mintalah pada Tuhan. Tuhan yang bilang kok. 

Lukas 11:9-10  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Tapi tetaplah tahu diri karena kita ini cuma hamba. Kalau jadi orang kaya, jadilah orang kaya yang menginspirasi dengan tidak pelit memberi, memberi kesempatan orang untuk maju juga. 

Lukas 12:20  Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

Lukas 12:21  Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."


Kalau kita kekurangan, terus belajar percaya kalau Tuhan selalu mencukupi. Tidak selalu dalam bentuk uang. Jangan ragu untuk memberi juga karena dengan memberi, kita percaya Tuhan menyediakan.

Belibeeettt yaaaa. Tapi ngerti intinya kan?? :D






1 Comments

  1. Iya mba lasma, yg membedakan itu motivasi hatinya kita

    BalasHapus