Apa Yang Kita Lakukan Dengan Media Sosial kita?

Oiii!!! Akhirnya nulis lagii!! Babe lagj kasih rhema dan pengen bisa bagiin nih.

Udah pada tahu ya saya lagi terjun di bisnis Oriflame. Kenapa terjun ke situ? Biar bisa kerja di rumah. Hohoho. 


Tapi ini bukan tentang bisnis saya, tapi tentang media yang saya gunakan di bisnis saya. Social Media.

Banyak yang bilang kalau kita yang sering aktif di FB atau socmed lainnya, bisa jadi anti sosial. Mungkin itu salah satu efek negatifnya. 

Gimana kalau kita lihat dari sisi lain?? 
Bisnis yang saya jalankan ini membuat saya, mau tidak mau add sebanyak mungkin orang untuk mendapat kesempatan punya partner kerja atau meningkatkan penjualan. Ya, saya dengan santai mengirim permintaan pertemanan dan menerima pertemanan sambil berharap menemukan orang yang saya cari (cieeehhh).

Dengan pertemanan minimal 20 teman baru setiap hari, kebayang dong ramenya timeline saya. Mulai dari yang suka posting kata-kata membangun, rohani, motivator... geser dikit, curhat ibu-ibu, orang kerja... geser banyak.. alay (ahlinya tulisan dewa), para jomblo, para korban PHP, para selfie lovers, para peratap nasib, yang jualan, yang jualan sambil bilang bisnis macem bisnis saya ga ok, yang curhat minta solusi, sampai yang suka upload foto cewe miskin (rok mini baju mini)... rame dehhh pokoknya.

Inbox pun ga lolos jadi tempat minta kenalan. Pada kaget karena saya sudah menikah padahal PP sudah jelas.

Sempet mikir, "Kudu ya Beh kayak gini? Sampe saya susah baca status teman-teman saya yang sebenarnya. 

Tuhan ga jawab semua itu harus, tapi Tuhan ingatkan bagaimana bisnis ini saya rindukan bisa jadi berkat buat siapa saja.

Semua orang ini butuh Tuhan looohh. Mereka butuh dengar hal-hal yang baik. Paradigma mereka perlu diubah. Siapa tahu diantara mereka ada yang udah lama ga rasain kasih Tuhan.

Inget ga prinsip 0,000001% jadi berkat? Walau pun dari 5.000 teman dan hanya 1 yang bisa diberkati dari status saya, Tuhan pasti akan suruh tulis. 

Kita ga tahu apa yang sedang orang lain alami kan? Mungkin hari ini dia ga ikutan bisnis saya, tapi bisa saja kata-kata yang kita posting di FB bisa membangkitkan semangatnya di pekerjaan, usaha, atau hubungannya. Yang pasti, membagikan kata-kata membangun ga akan rugi kok.

Ok... itu semua yang Tuhan beri pengertian pada saya & waktu mendapat rhema ini, saya jadi bersemangat lagi. Bukankah setiap pekerjaan kita memang tujuannya untuk memberkati orang lain??

Walau pun mungkin nanti orangnya lupa baca di mana, minimal sudah membuat orang menerima kata-kata yang baik & membangun.

Jadiii.. intinya itu. Kita tetap bisa jadikan media social ladang pelayanan walau cuma dibaca sambil lalu sama orang.

*Sori kalau kalimatku belepotan. Di tengah sibuk urus keluarga & bisnis (kepala berasap), berusaha untuk tetap nulis & isi blog. GA BOLEH BERHENTI NULIS!

0 Comments