[Tips] Cara Memulai Usaha Menjual Karya Seni dan Kerajinan Tangan Secara Online



Memulai usaha menjual karya seni atau kerajinan tangan sebenarnya tidak terlalu susah. Namanya aja mulai, lain soal banyaknya penjualan. Hehehe. Modal utamanya pasti niat. Sisanya bisa kita akali dengan keadaan yang seadanya.

Usaha penjualan lukisan-lukisan pensil gw sendiri sudah berjalan selama 3 tahun. Selama 3 tahun itu gw banyak trial error. Mulai dari alat gambar, bahan, teknik gambar, pemasaran, branding, dll.

Jadi perlu ditekankan, tips ini berdasarkan pengalaman gw pribadi. Kalau misalnya kamu mau coba pakai, ada kemungkinan hasilnya bakal beda. Tapi, minimal mungkin bisa membantu kamu mau mulai dari mana. 

Secara garis besar gw jelasin kondisi gw dulu ya. Gw menjual lukisan gw berdasarkan pesanan dengan kondisi gw seorang IRT (Ibu rumah tangga) yang sebagian besar waktunya ya ngurus keluarga dan rumah tanpa bantuan asisten runah tangga (ART) . Jam kerja gw dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam untuk menerima chat customer. Tapi untuk mengerjakan gambar biasanya dari jam 1 siang sampai 5 sore. Kalau ada kondisi mepet, kadang korbanin waktu ngurus rumah hehehe.

Modal gw mulai gambar itu awalnya cuma kertas gambar A4 SiDu, pencil H, 2B, 4B, 6B, 9B, tissue. Hasil gambar gw scan di warnet. Waktu laki sudah beli printer sekaligus scanner, gw udah ga perlu ke warnet lagi. Hasil scan lukisan gw kirim ke customer dan gw simpen untuk protofolio. 


Baca juga: PILIHAN PEKERJAAN UNTUK IBU BEKERJA DI RUMAH

 

Awal-awal gw jualan karena ada beberapa teman Yang melihat hasil gambar gw dan tahu-tahu mesen. Dari situ akhirny gw coba jual secara profesional. 

Untuk awal-awal karna gw ga punya modal, gw jualan di socmed supaya uangnya bisa langsung masuk kantong dan dari uang itu gw bisa beli alat yang lebih bagus. Saat pemasukan sudah lumayan, barulah gw berani masuk ke marketplace. 

Kira-kira kayak gitu ya garis besarnya, nah tips awalnya silahkan di simak yaa. 


1. Pamer karya dan portfolio di social media

Sama seperti dagangan lain, orang ga akan tahu kita punya dagangan, usaha kalau kita ga pernah share. Manfaatinlah itu kebiasaan kita suka pamer.  

Susun dengan rapih portfolio yang sudah kamu buat. Ga perlu malu kalau karyamu ga sebagus pengrajin lain atau ada yang julid. Fokus pada tujuan orang-orang tahu kamu menghasilkan karya-karya yang mungkin mereka butuhkan. 

Buat video proses pembuatannya dan biarkan teman-teman socmedmu merasa akrab dengan hasil karyamu. 

Catatan penting, JANGAN PRIVATE AKUNMU. Jualan tapi ga mau keliatan orang lain itu gimana yaa. Kan bukan jualan barang gelap kecuali kamu plagiat. 

Market awalmu adalah teman-temanmu, ga usah baper kalau diminta gratisan. Tolak dengan halus tanpa mengatakan "tidak" kalau memang tidak mau kasih gratisan. Tapi kalau kamu menyanggupi, anggap saja kamu lagi mengumpulkan portfolio dan minta kenalanmu untuk bantu promo sebagai balasannya. 

Tambah-tambahkan mutualmu. Bisa mutual pengrajin juga untuk dapet ilmu dari mereka dan juga mutual dari luar circle pengrajin ya bakal jadi target pasarmu. Intinya jangan ngumpet dan males bersosialisasi. 

Gw introvert yang bawelnya kalau sama orang deket. Buat kontak-kontakan sama orang lain itu adalah sebuah usaha wakwakwak sampai sekarang pun masih belajar soal ini. 

Tapi cincay aja yaaa. Tambah-tambah teman itu tetap seru. Ga perlu ngarep mereka like karyamu. Tinggalkan jejak saja di postingan mereka sambil mengenali karakternya masing-masing. 


2. Tentukan harga

Sambil terus melatih kemampuanmu, kamu sudah bisa mulai menentukan harga. Lakukan survey pada produk-produk yang sejenis dengan karyamu. Jangan patok harga terlalu rendah dan jangan terlalu tinggi. 

Jangan terlalu rendah sampai jadi ngerasa hasilnya ga sepadan dengan usahanya. 

Jangan terlalu tinggi sampai customer merasa harganya tidak masuk akal. 

Bersikap adil pada diri sendiri dan customer. 

Kenali kualitas karyamu sendiri. Mulai dari bahan bakunya, waktu pengerjaan, kerumitannya dan keunikannya. Kalau kualitas karyamu bagus banget, ga perlu takut juga pasang harga tinggi. 

Tuliskan klasifikasi harga yang sudah kamu buat dalam bentuk flyer digital. Kamu bisa buat di canva atau linecamera atau aplikasi lainnya. Ini untuk memudahkanmu memberikan pricelist saat ada customer yang tanya. Kamu juga bisa pasang harganya di highlight IG, pin twitter atau page khusus di blog. 


3. Promo

Promo sudah pasti sangat pentiing. Manfaatkan iklan FB dan IG untuk menambah mutual atau membantu orang-orang mengenali produkmu. 

Hanya saja untuk awal-awal promo ini, perlu diingat kalau dari hasil iklan tersebut belum tentu ada penjualan tapi minimal orang-orang mulai mengetahui kalau produk kamu itu ada dan bisa menjadi salah satu solusi pilihan. 

Kamu juga bisa manfaatin thread selebtwit yang mengijinkan followernya untuk promo. Atau di kolom komentar seleb FB yang open promo usaha. 

Join di grup FB kumpulan para pedagang juga membantumu memperluas pasarmu. 

Manfaatkan nama di twitter untuk promo sambil ikutan diskusi topik yang sedanh ramai. Atau gunakan reels di IG dengan voice yang sedang banyak digunakan. 

Inget ya, untuk awal-awal fokus pada mengenalkan produkmu pada para calon pelanggan dan lakukan dengan konsisten. 


4. Produk gratis untuk bantu promo

Ga ada promo yang paling kuat selain promo dari mulut ke mulut. Saat teman dekatmu yang ga terkenal macam selebgram merekomendasikan sebuah produk, kamu pasti akan lebih mempertimbangkannya dibanding artis yang sudah terkenal. 

Tawarkan produkmu pada temanmu yang bisa dipercaya dan minta bantuan mereka untuk promo. Berikan hasil terbaik supaya mereka juga senang dan tidak ragu untuk mempromosikannya. 

Cara lainnya, kamu bisa melakukan Give Away dengan hadiah hasil karyamu. Buat persyaratan jangan terlalu sulit dan ajak mutualmu untuk ikutan. 


5. Upgrade skill

Sudah mulai dapat pelanggan? Jangan lupa upgrade skill. Bukan hanya dari segi menghasilkan karya tapi juga softskill. 

Belajar customer service supaya pelangganmu merasa dilayani dengan baik. 

Belajar copy writing supaya lebih bisa menuliskan narasi yang menarik untuk karyamu. 

Belajar digital marketing, product photography, keuangan, managemen waktu dll. Belajar dikit-dikit dan saat kamu bisa bayar orang untuk melakukannya, kamu jadi ga buta-buta amat. 

Pokoknya kalau kamu sudah merasa ada bagian yang stagnan, itu waktunya untuk kamu upgrade diri. 

Evaluasi usahamu bagian mana yang harus kamu perbaiki. Sambil evaluasi, mulailah membuat tujuan mau dibawa ke mana usaha menjual karya ini dibawa. 

Itu sebagian tips dari gw. Kalau masih samar-samar dan bingung, bisa tanya-tanya di kolom komentar ya. Semoga bisa bagi tips yang lebih konkret lagi.


Goodluck!!


0 Comments