[PARENTING] Cara Kami Mengajarkan Kesehatan Pada Si Bocah

 

Mengajarkan anak-anak tentang kesehatan sudah pasti bisa dilakukan sejak kecil. Ga perlu menunggu mereka bisa baca tulis. Iyalah ya, semua orang tua pasti sudah tahu.

Dari nenek moyang kita pun anak-anak sudah diajarkan tentang kesehatan dari kegiatan harian. Misalnya, cuci tangan sebelum makan, mandi setelah bermain, makan tepat waktu, tidur yang cukup dan lain-lain. Semuanya dilakukan dalam aturan-aturan yang sebenarnya merujuk pada tujuan menjaga kesehatan. 

Tapi, apakah orang tua menjelaskan mengapa aturan-aturan itu dibuat? Atau sekedar, ya udah nurut saja. Aturan itu sudah dari sononya. Dari jaman nenekmu belum lahir sudah begitu aturannya.

Sebagai orang tua yang pengen bocah bisa berpikir kritis, ya ga mungkin gw sama Aki jelasinnya begitu ya. Wakwakwak. Itu jawaban cepat kalau bocah nanya, tapi ga membantu dia memikirkan tentang sebab akibat. 

Jadi gimana cara menjelaskan yang enak pada anak? Gw punya beberapa contoh gimana gw dan Aki menjelaskan tentang kesehatan, mungkin bisa jadi contoh. Biasanya kami mengajarkan kesehatan waktu lagi nanya-nanya, misalnya.. 


1. Kenapa ga boleh KEBANYAKAN minum manis?
Awalnya gw pengen jelasin pertanyaan ini dengan mengatakan kalau minuman manis bikin kita gemuk. Tapi pada kenyataannya ada orang-orang yang makan manis-manis ga gemuk kan? Lagipula bukan itu fokus tujuan kita membatasi makanan manis. 

Jadi, kalau bocah sudah mulai minta minuman manis berlebihan, kami bilang kalau KEBANYAKAN (tekanin pada kadar konsumsinya, bukan objeknya karena kita memang masih butuh gula kan) makan atau minuman yang manis bisa numpukin penyakit. Gula darah berlebihan. Kalau gula darah berlebihan, nanti jadi banyak penyakit. Organ-organ kayak usus, jantung, paru-paru, hati, pada rusak (sambil tunjuk di mana posisi tiap organ). 

Intinya kan memang begitu ya. Penjelasan sederhana seperti itu saja bocah sudah bisa memahami.  Mungkin kalau sudah lebih besar nanti kami jelaskan tentang diabetes, pankreas, insulin dkk. 

Waktu dijelaskan dengan cara sederhana itu, bocah paham tapi ga selalu nurut otomatis, pasti ada saatnya dia minta lagi. Gw biasanya ingetin jarak dia minum manis sebelumnya dan kasih alternatif lain saat pengen minum yang manis. Antara makan buah, minum susu dan air putih.

Masih ngotot pengen beli? Gw pelototin wakwakwakwak


2. Kenapa harus olahraga?
Penjelasan kami soal olahraga ini awalnya sama seperti saat kami menjelaskan tentang konsumsi gula. Kami jelaskan kalau olahraga biar langsing atau kurus, tapi setelah gw pikir-pikir, penjelasan itu ga baik juga untuk di masa depan dia nanti. Jadi, kami mengubah penjelasan kami. 

Olahraga supaya sehat, kuat (kasih lihat otot kami hasil olahraga), supaya ga cepet capek, supaya Gyan kalau lari-lari ngga ngos-gosan. Kalau gerak-gerak juga gampang.

Sejauh ini bocah jadi paham tujuan kami konsisten olahraga. Seperti misalnya waktu Aki sakitnya maraton, bocah ingetin untuk olahraga. Dari situ kami tahu kalau apa yang kami ajarkan tertanam baik di nalar si bocah. Puji Tuhannn...

Baca juga BADAI BULAN SEPTEMBER


Walaupun bocah belum rutin ikut kami olahraga, minimal penjelasan kami sudah bisa dia tangkap dengan baik.


3. Gimana caranya biar tinggi? 
Beberapa kali bocah sering bertanya tentang bagaimana caranya supaya bisa tinggi pada saat sedang makan bersama. Itu kesempatan bagus untuk mengajarkan bocah tentang makanan dan nutrisi. Kami jelaskan kalau 

untuk tumbuh tinggi badan butuh nutrisi, nutrisi dari mana? Dari makanan. Makanannya harus punya nutrisi yang baik. Makanya Gyan harus makan yang cukup, tidur yang cukup. Makan nasi, sayur, buah. Makan yang cukup, ga lebih, ga kurang. Biar tulang-tulangnya bisa dapet nutrisi yang baik buat tumbuh. Makanya habisin makananya ya.

Dengan catatan kita juga memberikan makanan yang cukup, ga lebih dan ga kurang. Jangan cekokin bocah makanan sebakul-bakul ya dan hindari cemilan mendekati jam makan utama. Udah pasti bocah jadi males makan. Orang tuanya bantuin, latih dan asistenin bocah buat dapet nutrisi yang baik.

Secara rutin ukur tinggi badan bocah dan beri tahu kalau pertumbuhannya baik karena dia juga makan dengan baik. 


4. Kenapa harus cukup makan? 

Topik ini juga beberapa kali kami jelaskan pada bocah pada saat lagi makan bersama. selain tentang tinggi badan, kami jelaskan kalau badan butuh energi. Sama seperti mobil butuh bensin. Kalau tidak diisi bensin, mobil ga bisa jalan. Begitu juga dengan badan kita, kita butuh makanan untuk menjadi energi, jadi bensin, supaya kita bisa berpikir, bisa main, bisa bekerja.

Kalau ga makan nanti gimana?

Bocah biasanya sudah ngerti, dia akan jawab, nanti sakit.

Iya bener sakit. Ga bisa mikir. Ga bisa main. Badannya lemes. Organ-organ di badannya nanti rusak. Kalau kelamaan ga makan, nanti bisa mati.


Penjelasan-penjelasan sederhana seperti itu paling enak dijelaskan pada saat mengobrol sambil makan. Bocah lebih cepat dan ingat. Bisa sambil tanya jawab. Daripada emaknya sambil nyap-nyap, yang ada udah berlinang air mata duluan. Wakwakwak.

Setiap kali bocah tanya, jadi kesempatan bagus untuk menjelaskan dan membangun nalar bocah dalam melihat berbagai hal. Menceritakan tentang masa kecil kita yang susah makan juga bisa. Akibatnya buat kita apa. Biar anak-anak juga belajar dari kesalahan orang tuanya. Hahahhaha.

Itu sedikit cerita dari kami. Semoga bermanfaat. ^^

4 Comments

  1. Betul banget, kalau jaman kolonial itu memang style pendidikannya mencetak para penurut, sedangkan generasi milenial ga bisa digituin. Mesti mempertanyakan (yang sering disalahartikan sebagai ngeyelan/mbantahan).

    Anyway, setelah rutin melihatmu sliweran di timeline twitterku, baru kali ini bisa menjejak di blogmu mbak 😅

    Akhirnya....wkwkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakwakwak iya nih. Nanti sy mmpir jg yaa. Ninggalin jejak. 😁👍🏻

      Hapus
  2. Aku termasuk yg jelasin ke anak2 ga pake ngarang cerita. Kayak gunanya sayur yg mereka ga suka, tapi kenapa harus di makan, kenapa harus ngabisin makanan, kenapa harus minum cukup dll. Daripada nakut2in mereka Ama mitos ga bener, ya LGS aja kasih tau faktanya apa. Mungkin bahasanya yg dipermudah. Tapi isinya tetep benar. Aku malah ga mau, di saat nanti mereka udah mulai bisa paham, malah jadi ga percaya dan seenaknya makan atau melakukan yg di larang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba. Jadi mereka bnar2 punya kesadaran dr kecil mana yg baik buat mereka. 👍🏻👍🏻

      Hapus