[MyLifeStory] Handmade T.shirt For Teachers



Hi Gorgeous!!
Sudah  masuk bulan Juni dan sudah tiba saatnya masa liburan sekolah. Gi sendiri sudah siap-siap masuk TK lagi. Ngomong-ngomong soal TK, buat emak-emak yang baru punya anak pertama ada deg-degan dan pusingnya sendiri ya. Saya ada menulis ceritanya di bawah sini.



Balik lagi ke topik, Gi masuk Play Group (PG) yang ga ada TKnya. Ada sih TK di sekolah "besar"nya, tapi hitungannya tetap terpisah dari PG Gi yang sekarang. Nah, karena tahun ajaran 2017/2018 sudah berakhir, otomatis waktunya Gi berpisah dari sekolah ini. Pisah dari gurunya dan teman-temannya (emaknya yang malah melankolis).

Nah, waktu perpisahaan kayak gini, sementara guru-guru sibuk mempersiapkan acara perpisahaan, ibu-ibu heboh nentuin mau memberi hadiah apa buat guru-gurunya. Saya sebagai orang tua baru (OTB) serasa ling lung dan telmi harus memberi apa. Dari obrolan saat menunggu anak, ada diskusi mau memberikan A, B, C tapi ada ide yang kemahalan saya dan beberapa orang tua tidak sanggup untuk patungan. Apalagi harus mempersiapkan kebutuhan si bocah  untuk di sekilah yang baru. Ada yang kasih ide lainnya, tapi ga dibahas atau digodok. Akhirnya diputuskan memberi kado masing-masing. WAKWAKWAK.



Di sinilah kebingungan dan pusing saya bermula. Dengan budget yang terbatas, saya ga bisa memberi banyak tapi mau yang terbaik. Pengennya rasa terima kasih saya buat apa yang mereka lakukan dan ajarkan pada Gi benar-benar tersampaikan.

Tadinya berpikir akan memberi parcel produk Oriflame, tapi setelah dihitung, budgetnya ga cukup. Mau kasih dompet atau tas apalagi. Belum lagi maunya saya ga cuma memberi pada guru yang mengajarkan GI langsung, tapi juga guru lain yang kadang menemani field trip dan juga penjaga sekolah. Ga banyak kalau ditotal. Cuma 6 orang. 

Ya, ampunnn... Cuma 6 orang aja masa ga punya budget Las...Miskin amattt...

Iya, soalnya saya BELUM jadi HORANG KAYA yang apa-apa TERSERAH aja... WAKWAKWAK

Meras-meras otak gimana caranya bisa memberi yang terbaik tapi tetap pas dikantong. Tuing..Tuing.. Tuhan ingetin usaha saya sendiri yang menjual custom T-Shirt dan segala macam produk costum. Bener juga kaann... 

Usaha saya memang lebih mahal di ide dan waktu. Tapi kan saya ga perlu membayar tenaga dan waktu saya sendiri toh hehehhe. 

Akhirnya dibuatlah 3 custom t-shirt ini. Sementara untuk guru dan staff lainnya custom mug dengan motif yang berbeda-beda.






Kalau berminat pesan bisa DM di IG @lasma_manullang atau chat via WA admin Lasma Works


Secara harga memang sih ga keliatan wah, tapi setidaknya saya juga tidak memberi dengan dedikasi yang setengah-setengah hanya karena keterbatasan situasi. Padahal saya benar-benar ingin memberi yang terbaik (berhubungan dengan hati nurani yang bersih dan karakter excellent spirit sih)



Tadinya sih mau nyerah ga usah ngasih aja, tapi dengan ide yang Tuhan ingatkan ini, saya jadi bisa memberi yang terbaik. Saya ingin guru Gi tahu apa yang mereka lakukan sangat berarti buat saya sebagai orang tua.

Iyalah, Gi yang tadinya ngomongnya belepotan sudah bisa mulai cerita. Sudah bisa ABC, bisa berhitung dengan lancar, malah bisa bahasa mandarin - benar-benar di luar dugaan Papa Mamanya. 

Memang sih perkembangan kecerdasan dan karakter anak itu tergantung orang tua, tapi buat saya OTB yang serba buta dalam membangun kecerdasan dan karakter anak, peranan guru sangat membantu saya. 

Oh, iya nanti saya juga mau review PG Gi ini ya. Supaya kalau ada orang tua yang mau mencari Play Group di daerah Meruya Selatan dan sekitarnya bisa mendapat referensi. Hehehhe...

Puji Tuhan buat hari ini bisa memberi hadiah buat guru-guru Gi. Bisa melihat Gi sekolah tanpa rasa tertekan atau bosan setahun ini. Gi punya guru dan teman-teman yang baik dan menyenangkan di Kawanan Domba Kecil.

Semoga di sekolah yang baru bisa mendapat keluarga baru ya Gi.

=============================================================================

NB: Tadinya saya juga ragu-ragu mau memberikan hadiah karena pertimbangan soal KKN. Tapi, karena hadiah ini diberikan saat akan perpisahaan bukan mau naik kelas, saya pikir tidak akan jadi masalah. Ya kan gurunya mau subjektif gimana lagi. Kan sudah ga akan diajar oleh guru yang sama. Heehhehe. Lain cerita kalau naik kelas yaaa... Masih ketemu kepala sekolah dan guru yang sama. Yang seperti itu harus dipertimbangkan lagi soal beri memberi hadiah.




Jangan lupa subscribe blog ini ya buat dapet info postingan terbaru atau follow IG saya di @lasma_manullang

0 Comments