Mama, Dosa Itu Apa?

Menjelaskan arti dosa pada anak


Malam ini sebelum tidur gw nemenin bocah baca aplikasi Bible For Kidsnya. Kali ini ceritanya tentang orang lumpuh yang diturunkan teman-temannya dari atap rumah supaya bisa ditaruh di dekat Tuhan Yesus. Mereka melakukan itu karena sekeliling rumah padat oleh manusia yang mau dengar pengajaran Yesus.

Waktu baca detail cerita, gw baru engeh, di situ Tuhan Yesus ga langsung nyembuhin orang lumpuh itu, tapi malah bilang
"Dosa-dosamu sudah diampuni."
Sementara di mukjizat lainnya Tuhan ga ngomongin dosa. Dia langsung aja nyembuhin. Bahkan salah satunya Dia bilang orang buta sejak lahir bukan karena dosa orang tuanya atau dia sendiri, tapi supaya nama Tuhan dipermuliakan. 

Di situ gw makin ngedong, beberapa penderitaan manusia ada antara dua hal, Tuhan ijinin untuk kemuliaan nama Tuhan walau kita ga bikin salah. Yang lainnya penderitaan yang memang karena ulah kita sendiri. Dosa karena melakukan apa yang salah atau karena tidak melakukan apa yang benar.

Lagi mikirin itu, tahu-tahu bocah nanya
"Mama, dosa itu apa?" 
Dalam hati jiper banget dapet pertanyaan ini. Ga pernah nyiapin jawaban konkret sederhana yang bisa dia pahami. Tapi ya namanya dia pengen tahu, kesempatan bagus buat jelasin kan? 

Puji Tuhan, Tuhan kasih hikmat, gw jg ga tahu bisa jawab kayak gitu. 
" Dosa itu, kalau misalnya Tuhan Yesus bilang jangan mencuri, terus Mama nyuri. Itu do..." 
" Doa..." 
" Dosaaa...Hahhaha" 
" Hahahha iya dosa" 
" Kalau Tuhan bilang jangan membunuh, terus Mama bunuh orang, itu do.."
" Doa..." 
" Dosaaa... Hahhaha" 
" Hahahha iya dosa."
" Kalau kita ga dengar-dengaran sama Tuhan Yesus. Ga taat sama Tuhan Yesus, berarti do.." 
" Doa..."
" Dosaaa... Hhahaha.." 
" Hahhaha iya, dosa. Lupa melulu."
" Bagusan doa atau dosa?" 
" Dosa?" 
" Eh! Kalo dosa Tuhan Yesus marah loh. Tuhan Yesus sedih looh."
" Ga mau... "
" Iya, makanya harus taat. Dengar-dengaran sama Tuhan Yesus. Biar Tuhan senang."
" Jadi bagusan doa atau dosa?"
" Doa.. "
" Iya doa. Kalau doa kita ngomong sama Tuhan, Tuhan ngomong sama kita. Kita minta sesuatu sama Tuhan, nanti kalau Tuhan iyain pasti dikasih. Misalnya Gyan minta nitendo switch, minta sama Tuhan Yesus, kalau Tuhan iyain.. Nanti Papa dapet rejeki, beli nitendo switch. Gitu cara Tuhan kasihnya. Iya kan?"
" Iya."
" Jadi, Gyan lebih suka doa atau dosa?"
" Doa"

Dan emaknya ikut merenungi omongannya sendiri, sementara bocah lanjut main dengan aktifitas Bible for Kidsnya. 

Tadinya gw bingung kenapa gw jelasin dosa dengan cara ini. Dulu gw diajarin soal dosa dengan konsep surga neraka. Tapi Puji Tuhan, gw bahkan ga sempet nyebut soal ini. Bukan gw ga mau dia percaya bahwa surga neraka itu ada. Cuma kerinduan gw emang sih pengen dia punya pondasi yang bener soal hubungannya sama Tuhan. Intimasi, Pribadi yang bisa dia andalkan, dia percaya. Kalau ga taat sama 1 pribadi ini, bakal banyak kehilangan karena cuma Dia yang bisa bikin kita ngerasa penuh dan utuh. Neraka cuma bonus untuk ketidak taatan, reward utamanya adalah hubungan yang putus antara kita dengan Tuhan. 

Tentu saja buat nyampe ke iman yang bertumbuh melekat pada Kristus ga bisa dalam semalam dengan penjelasan tentang dosa dan doa yang simpel. Setidaknya, minimal, Tuhan kasih gw hikmat buat ngejawab soal dosa bisa ngerusak hubungan kita dengan Tuhan. 

Perjalanannya masih panjang buat nabur ke si bocah soal iman dan Tuhannya. Saat ini modal terbesar gw buat nabur adalah keteladanan. Gimana cara gw memperlakukan dia. Bagaimana gw memperlakukan papanya. Bagaimana gw memeperlakukan orang lain. Bagaimana gw memperlakukan diri gw sendiri. Bagaimana gw memperlakukan Tuhan. 

Peernya panjanggggg dan beranak, yang bisa gw lakukan saat ini melakukan yang terbaik. Lawannya apa? Jenuh, bohwat, kadang naik darah kalo dia lagi cranky 😅😅😅. Akhirnya gw belajar, dia belajar. Gw ajarin dia, dari dia gw belajar. 





4 Comments