Jangan menjalani hidup ingin seperti orang lain. Kamu tidak akan sanggup menjadi orang lain. Selain karena blue printmu berbeda dari orang lain, Tuhan punya cara sendiri memetakan perjalanan hidupmu.
Hari-hari ini banyak pandangan dan idelalisme yang bersileweran di depan mata kita. Kadang saat kita melihat kita tidak bisa mencapai idealisme tersebut, kita akan merasa tertuduh, berbeda, dan mungkin ada yang salah.
Padahal, segala sesuatu yang idelisme itu belum tentu membawa kita pada tujuan kita.
Apa mungkin jalan menuju Roma harus melewati satu jalur, sedangkan kita masing-masing berada di tempat yang berbeda??
Jangan paksakan standar dan idealisme hidup orang lain masuk ke dalam hidup kita. Itu akan menyiksa dan malahan membuat kita semakin tidak berdaya, yang berujung pada ketidak maksimalan.
Lihatlah bagaimana Allah memandang kita, bagaimana Ia menciptakan kita. Bagaimana ia mengukir karakter dan sifat kita sedemikian rupa agar kita mampu menghadapi setiap bagian dari hidup kita dengan keunikan kita sendiri.
Manusia hanya teladan, tetapi bukan tuhan yang kita masukkan dalam hidup kita. Cukuplah standar Allah yang mengendalikan kita. Jika kakimu hilang satu, jangan paksakan berjalan sempurna dengan mereka yang berkaki utuh. Cukuplah berusaha hidup maksimal seperti mereka yang berkaki dua, tapi tidak perlu sama persis seperti mereka.
Jika mata kita buta, tidak usahlah kita memaksa hidup berpura-pura bisa melihat seperti memiliki mata. Pada akhirnya kita akan melihat dengan cara yang berbeda dari mereka yang melihat dengan mata yang baik.
Apa kondisi kita hari ini?? Jangan samakan dan berusaha sama seperti orang lain. Lihatlah potensi yang ada dalam hidup kita, berkat yang dapat kita gunakan kembali untuk memberkati dan mengerjakan pekerjaan Allah.
Jangan buang-buang waktu dengan menginginkan hidup seperti orang lain. Hanya akan menyusahka hidup kita. Tidak perlu seperti itu.
Hiduplah sebagaimana Allah membentuk hidupmu, maksimallah dengan apa yang Allah taruh. Sayap yang Allah beri sudah cukup untuk membawa kita terbang, kita tidak perlu sayap lainnya. Kalau kita memaksakan untuk menukar dengan sayap yang lain, dipastikan kita tidak akan terbang setinggi sebagaimana seharusnya kita terbang dengan sayap kita yang sesungguhnya.
Tetap antusias. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita!!
Hari-hari ini banyak pandangan dan idelalisme yang bersileweran di depan mata kita. Kadang saat kita melihat kita tidak bisa mencapai idealisme tersebut, kita akan merasa tertuduh, berbeda, dan mungkin ada yang salah.
Padahal, segala sesuatu yang idelisme itu belum tentu membawa kita pada tujuan kita.
Apa mungkin jalan menuju Roma harus melewati satu jalur, sedangkan kita masing-masing berada di tempat yang berbeda??
Jangan paksakan standar dan idealisme hidup orang lain masuk ke dalam hidup kita. Itu akan menyiksa dan malahan membuat kita semakin tidak berdaya, yang berujung pada ketidak maksimalan.
Lihatlah bagaimana Allah memandang kita, bagaimana Ia menciptakan kita. Bagaimana ia mengukir karakter dan sifat kita sedemikian rupa agar kita mampu menghadapi setiap bagian dari hidup kita dengan keunikan kita sendiri.
Manusia hanya teladan, tetapi bukan tuhan yang kita masukkan dalam hidup kita. Cukuplah standar Allah yang mengendalikan kita. Jika kakimu hilang satu, jangan paksakan berjalan sempurna dengan mereka yang berkaki utuh. Cukuplah berusaha hidup maksimal seperti mereka yang berkaki dua, tapi tidak perlu sama persis seperti mereka.
Jika mata kita buta, tidak usahlah kita memaksa hidup berpura-pura bisa melihat seperti memiliki mata. Pada akhirnya kita akan melihat dengan cara yang berbeda dari mereka yang melihat dengan mata yang baik.
Apa kondisi kita hari ini?? Jangan samakan dan berusaha sama seperti orang lain. Lihatlah potensi yang ada dalam hidup kita, berkat yang dapat kita gunakan kembali untuk memberkati dan mengerjakan pekerjaan Allah.
Jangan buang-buang waktu dengan menginginkan hidup seperti orang lain. Hanya akan menyusahka hidup kita. Tidak perlu seperti itu.
Hiduplah sebagaimana Allah membentuk hidupmu, maksimallah dengan apa yang Allah taruh. Sayap yang Allah beri sudah cukup untuk membawa kita terbang, kita tidak perlu sayap lainnya. Kalau kita memaksakan untuk menukar dengan sayap yang lain, dipastikan kita tidak akan terbang setinggi sebagaimana seharusnya kita terbang dengan sayap kita yang sesungguhnya.
Tetap antusias. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita!!
0 Comments