Untuk Adik-Adik Laki-Lakiku --- Penakluk Wanita?

Hai Adikku,




Sibukkah dirimu hari ini? Adakah yang kau pikirkan tentang hidup akhir-akhir ini??
Hari ini aku mengingatmu. Mengingat hari-hari dimana kau masih begitu kecil dan banyak bermain.  Kau begitu lucu dan menghibur hati. Itu dulu, beberapa tahun yang lalu dan aku menyadari betapa waktu telah banyak berlalu. Kau telah dewasa dan menjadi pria yang dewasa.

Adikku, berapa pun umurmu, bagiku kau tetaplah adikku, tempat dimana aku selalu merentangkan tanganku untuk melindungimu. Bukan karena kau kuanggap anak-anak, tapi hanya karena hatiku adalah hati seorang kakak.


Dik, kau begitu gagah sekarang ini. Banyak wanita akan memandangmu dengan kekaguman. Bukan hanya karena ketampananmu, tetapi juga kharismamu. Luar biasa bukan? Aku bangga akan hal itu.

Tetapi Adikku, jangan kau manfaatkan keindahanmu itu. Simpanlah kata-kata manismu untuk kekasih hatimu yang akan Tuhan tunjukkan padamu. Jangan biarkan wanita-wanita berbunga-bunga karena ucapanmu. Jagalah hati mereka seperti kau menjaga aku, kakakmu.

Adikku, wanita mudah sekali ditaklukan, cukup kau puja mereka atau manjakan mereka, dan mereka akan menerimamu dengan tangan terbuka, tapi adikku.. Jangan menjadi pria yang menebarkan cintanya dimana pun mereka mau. Seolah dengan menaklukan banyak hati, kau bisa memenangkan sebuah piala kehormatan. Jauhkanlah pikiran itu darimu.


Adikku, aku berdoa agar kau menemukan dia yang akan menjadi penolongmu. Wanita yang lemah lembut dan tentram. Wanita yang mengasihimu dengan tulus dan menghormatimu dengan sungguh. Tak perlulah ia cantik seperti ratu sejagad asalkan ia cantik dimatamu. Tak perlulah ia berhati suci seperti malaikat, asalkan ia menolongmu dengan ketulusan hatinya.

Dik, simpanlah pesonamu untuk istrimu itu kelak. Jadikanlah rayuanmu sebagai hadiah termanis yang akan kau berikan padanya. Tak perlulah kau buktikan siapa dirimu dengan membuat wanita-wanita lain berlutut di kakimu. Tidak, Adikku. Cukuplah istrimu yang tergila-gila padamu.




Jika engkau menjadi suami, jadilah pria yang berdiri di atas nilai-nilaimu. Jadilah pria yang melangkah dengan keberanian. Jadilah pria yang mengungkapkan kasih dengan prinsip kebenaran.

Adikku, jadilah terang, jadilah garam. Bukan dari pelayananmu saja atau dari aktifitasmu saja, tapi dari hatimu. Hati yang teguh dan kuat. Hati yang mengeluarkan perkataan yang baik. Hati yang membuat tangan bekerja dengan tulus.


Aku bangga padamu, Adikku. Masih panjang perjalananmu, Tuhan pasti selalu menyertaimu.

1 Comments