Bye..Bye..Masa Lalu

Masa lalumu tidak menentukan masa depanmu...

Kalimat dari Joyce Mayer yang berulang ulang dia ucapkan di hari Kamis minggu lalu, seperti kunci kemerdekaan saya tahun ini.

Sejujurnya..sejujur-jujurnya..Saya orang melankolis yang selalu mengasihani diri. Karakter plegmatis dalam diri saya menyembunyikan 'drama queen' yang tersembunyi di sudut gudang masa lalu saya.

Buktinya? Masalah saya dengan Papa pada saat saya dan Aki foro prewed ternyata masih menghantui saya. Saya masih merasa Papa tidak mengasihi saya dan dia pilih kasih. Sampai kemarin perasaan itu menghantui saya.

Entah kenapa saat saya mengingat masalah foto itu, saya jadi ingat masa kecil saya, masa remaja saya. Saya memang tidak dekat dengan Papa saya. Tidak ada waktu-waktu khusus yang bisa saya ingat saya sedang bersama Papa saya.

Sampai kemarin sore, tidak tahu bagaimana Tuhan memulainya, Tuhan suruh saya menuliskan semua kisah hidup saya. Ok, saya mulai menulis..menulis..dan menulis....Saya tidak tahu kenapa cerita itu tiba-tiba menjadi cerita yang khusus tentang saya dan Papa.

Seolah Tuhan bukakan semua...Ya, Papa memang jarang memberikan waktunya secara khusus buat saya. Ya, beliau memang jarang menyentuh saya dengan kasih sedangkan bahasa kasih saya adalah sentuhan dan itu angkanya sangat tinggi (=.='..ckckckc...). Ya, Papa orang yang kadang ceplas ceplos, sedangkan saya sangat mudah terluka dengan kata-kata.

Saya menuliskan semua kelemahan dan kekecewaan saya pada Papa di buku dan menangis tidak berhenti. Saya tidak tahu kalau saya sekecewa itu. Saya tidak tahu kalau saya begitu mengejar kasih sayang Papa saya sebegitunya. Berusaha menjadi anak baik, mendengarkan beliau, paling cepat disuruh supaya beliau tidak marah. Kalau melihat beliau marah pada kakak saya, berarti saya tidak boleh melakukan apa yang dilakukan kakak saya supaya beliau tidak marah. Menahan keinginan  dan amarah saya supaya Papa tidak kecewa..Saya mengejar kasih sayang Papa saya, tapi saya tetap merasa diabaikan. (mungkin karena Papa saya tidak mengerti bahasa kasih saya :D).

Saya merasa Papa lebih peduli pada kakak saya supaya dia tidak terkena masalah. Beliau juga lebih cepat membantu adik saya, bahkan sampai menginap. Sedangkan sekali saya meminta bantuan, beliau mengomel dan memasang wajah mengkerut.

Sampai satu titik saya berhenti menulis dan Tuhan membuka 'mata' saya...

Papa bukannya tidak sayang, tapi dia tidak tahu bagaimana cara menyayangi dengan benar. Yang dia tahu, bekerja mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Itulah tandanya sayang. Lalu ingatan saya bergulirrr...

Waktu saya sakit dan Papa memegang kepala saya untuk mengecek demam saya. Atau saat dia menyempatkan diri untuk memberikan pijatan di punggung saya yang lelah karena nafas yang berat. Dia jarang melakukannya, tapi dia memang pernah melakukannya. Saat itu saya tahu Papa sayang pada saya.

Tuhan juga mengingatkan saya pada saat saya harus mengikuti ujian masuk universitas di Jakarta. Beliau tidak membawa mobil pribadinya, kami pergi hanya berdua dengan bus antar kota. Beliau menunggu saya selama saya ujian. Di perjalanan, di jalan-jalan raya, beliau menggandeng tangan saya..Terasa kaku, janggal dan aneh, tapi terasa aman.

Di hari yang lain, Papa datang ke kosan hanya untuk mengecek komputer yang rusak. Kamar saya yang sempit dan panas membuatnya semakin sulit untuk memeriksa komputer. Tapi ia tetap memeriksanya juga.

Cerita-cerita Mama tentang Papa yang bersusah payah ke sana ke mari mencari pekerjaan tambahan supaya bisa membiayai sekolah anak-anaknya..

Rasanya saya tidak punya alasan lagi untuk kecewa pada Papa. Yang ada rasa malu dan bersalah karena menghakimi beliau dengan tidak adil.

Waktu beliau meminta saya dan Gerry membantu biaya adat...Tuhan mengingatkan ekspresi Papa saat itu. Beliau meminta hal tersebut bukan tanpa alasan. Ada beban berat yang beliau tanggung, dari keluarga, dari masyarakat. Beban yang bertahun-tahun beliau tanggung sendiri. Ia memikirkan adik-adiknya, ia memikirkan anak-anaknya, orang banyak yang melihat dia sebagai panutan...Semua orang seperti menaruh batu-batu mereka di bahu Papa...

Saat Tuhan ingatkan dan perlihatkan itu semua rasanya tidak ada alasan lagi buat saya untuk meratap. Dia Papa saya dan saya mengasihi beliau.

Tuhan memberikan saya ingatan-ingatan yang baru. Walau pun sedikit, tapi memberikan kekuatan pada saya dan pengertian yang baru. Saya mengejar Papa bukan lagi untuk mendapatkan kasih dari beliau, tapi untuk memberikan kasih saya pada beliau dan rasanya untuk apa yang beliau lakukan selama ini, apa yang saya lakukan tidak akan pernah cukup.

Ini salah satu akar yang Tuhan cabut dari saya...Bye..Bye masa lalu...
Terpujilah nama Tuhan...\>.</

Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah. Maleakhi 4:6

7 Comments

  1. Lasma... probably the best piece of writing I've read since a long time.

    Thanks for honestly pouring out your heart.. your life... you're such an inspiration already without you knowing it.

    BalasHapus
  2. Hampir nangis baca ini, jadi ingat alm.papahku, hiks...

    BalasHapus
  3. aku kalo udah baca yg tentang papa pasti sedih deh euy haha. hugsss lasma :)

    BalasHapus
  4. @Ka Jerry: Thank you, ka..:)

    @Mega : Pasti banyak kenangan bagus sama Papamu ya, Ga?

    @Kezia: Cup..cup..cup..*kasih tisu.

    @Yani: Entah kenapa cerita tentang Papa tuh emang bikin nangis berderai2...Mungkin karena masalah ini juga ya, tiap liat cerita hubungan ayah anak gampang mewek..T.T

    BalasHapus
  5. aku terharu....

    Bener, manusia lebih sering mengingat hal-hal buruk daripada hal-hal baik :( padahal justru dari hal-hal baik (yg tidak sedikit juga) kita dapat melihat kebaikan orang2 sekitar kita dan juga Tuhan :)

    BalasHapus
  6. @Anita: Gua harus inget itu tuh.

    " padahal justru dari hal-hal baik (yg tidak sedikit juga) kita dapat melihat kebaikan orang2 sekitar kita dan juga Tuhan"

    BalasHapus


UNFAMILIAR LOVER Semua orang seolah-olah bersepakat tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Hira 1 tahun yang lalu. Ingatan tentang penyebab kecelakaan yang dialami Hira, seolah tersapu bersih dari kepalanya. KLIK GAMBAR untuk lanjut baca

FREE DOWNLOAD CHRISTIAN ILLUSTRATION Ilustrasi-ilustrasi ini bisa kamu download secara GRATIS. Kamu bisa pakai ilustrasi ini untuk pelayanan dan penggunaan personal. KLIK GAMBAR untuk bisa lihat ilustrasi lainnya.

KAPAL KAWAN Inilah kumpulan cerita tentang persahabatan. Kisah cinta tanpa asmara bagai saudara walau tak sedarah. KLIK GAMBAR untuk baca GRATIS