BABAK BELUR

Hari yang saya takuti dalam seminggu bukan hari Senin, tapi hari Minggu. Hari dimana saya harus berhatan, melakukan yang sebenarnya saya sudah merasa lelah melakukannya. 


Setiap kali datang hari Minggu saya berpikir bagaimana saya akan melewati hari ini?? Pelayanan yang sepertinya menjadi sebuah kutukan buat saya.

Pernah tidak merasakan ini? Ingin mengejar visi, tapi kita masih memegang satu komitmen. Saya mengejar visi saya sambil tetap melakukan tanggung jawab saya sebagai seorang PKS. "Dimana hartamu berada di situ hatimu berada"...Komsel keteteran.

Dengan pekerjaan yang melelahkan, pelayanan yang lebih dari 2, saya tidak bisa memberikan waktu yang berkualitas untuk anak-anak komsel. Saya tidak bisa bicara dari hati ke hati pada mereka...Saya banyak meninggalkan mereka...

Sama seperti saya merasa ditinggalkan...Di saat seperti ini saya berharap ada seseorang yang menolong saya, tapi orang yang saya harapkan tidak datang-datang. Kedatangannya tertunda terus. Saya marah...marah pada orang itu, marah pada diri saya sendiri...

Saya ditinggal sendirian dalam pertarungan...Saya sudah merasa lelah dan babak belur, tapi saya harus bertahan, tidak mungkin saya meninggalkan anak-anak komsel begitu saja...Saya bertahan dengan bisikan " Sedikit lagi Lasma..Sedikit lagi...Sebentar lagi..."

Tapi ternyata saya bertahan dengan luka, hati saya penuh amarah dan sulit mengampuni...Saya sulit mengampuni orang itu. Sampai hari ini Tuhan menyadarkan saya, betapa saya terluka, saya cuma bisa menangis. Semua kejadian di masa lalu saya, masa-masa saya ingin berpegangan pada seseorang..saya malah ditinggalkan...

Kejadian-kejadian yang membuat saya tidak mau percaya pada orang lain. Tidak mau mengasihi orang terlalu dalam. Tidak mau berharap terlalu banyak pada orang...Karena ketika saya berharap, dalam waktu singkat saya terluka juga..

Saya tidak mengerti mengapa Tuhan menghadapkan situasi yang sama berkali-kali...Saya belum mengerti maksud Tuhan...Saya cuma tahu ada benteng yang kuat di kepala saya. Benteng pertahanan  dimana saya tidak mau merasakan hal yang sama lagi...

Saya cuma tahu, Tuhan tidak mau benteng itu ada di hidup saya...walau terkadang benteng itu menjaga hidup saya juga (you know..segala sesuatu mendatangkan kebaikan)...Tuhan ijinkan benteng itu dibangun dalam hidup saya, tapi saya tidak tahu kapan Tuhan akan meruntuhkannya dan membangun benteng yang benar-benar adalah benteng hasil kerja tangannya...Sepertinya dia sedang melakukannya...

Saat ini cuma satu yang bisa saya lakukan..Mengampuni orang itu. Dan sekali lagi mengampuni orang-orang dari masa lalu saya...Saya tahu saya terluka, tapi hubungan saya dan Tuhan lebih penting...Lebih penting dari rasa muak atau  sesak yang saya rasakan.. Dia lebih dulu ditinggalkan..Bahkan saya meninggalkan Dia berkali-kali...

*Hug Tuhan Yesus....Hanya Dia tempat perlindungan...Saya percaya, Dia akan membalut dan menyembuhkan luka-luka ini...Luka-luka yang mungkin hasil kebodohanku sendiri...I love You, Lord.

2 Comments