Pilkada Rasa Pilpres

Sudah masuk masa tenang nih Pilkada. Kampanye udah ga ada, tapi pendukung masih seru saling menyerukan jagoannya.

Bahkan kakak saya yang berdomisili di Banten. Dia cerita waktu dia tanya mertuanya mau pilih gubernur yang mana, mertuanya langsung jawab "Ahok dong!" ... Saking panasnya pilgub Jakarta, pilgub daerah lain kayak ga laku (hayooo perhatiin calon pemimpinnya jangan ntar asal milih gara2 kurang mengamati alias salah fokus).

Ini Pilgun rasa Pilpres kata banyak orang. Iya bangettt.

Lagi-lagi saya jadi swingvoter. Awal-awal saya swingvoter sebelum memilih Pak Prabowo. Waktu itu teman-teman saya banyak yang pilih Pak Jokowi. Sayangnya dukungan mereka membabi buta. Maksud saya, kebanyakan posting berita-berita jelek tentang Pak Prabowo yang tak terklarifikasi. Isu HAM dibahas lagi, soal hutangnya yang sebenarnya sudah lunas diungkit lagi.

Lucunya, dengan sok pahlawan saya mengklarifikasi setiap berita mengenai Pak Prabowo. Saya banyak waktu karena sedang hamil. Yang diurus cuma 1 orang. Kurang kerjaan.

Sempet kecewa dengan berita-berita dan status yang dishare teman-teman. Emang statusnya kenapa?? Maaf ya, buat saya merendahkan orang lain yang beda pendapat.

Ga tahu kenapa liat semua itu saya mau "muntah". Kepala berasa "bengkak".

Jeleknya, saya ga bawa itu dalam doa. Akhirnya saya malah kebawa. Apa yang mereka lakukan, saya lakukan.

Apalagi setelah debat Capres. Saya ngeledek soal numpang satelit. Juga setelah pengumuman kemenangan Pak Jokowi yang ada sampah-sampah setelah perayaan.

Kalau ingat ke belakang jadi ngerasa bodoh juga sih. Ngapain capek-capek bantuin lurusin orang, wong sendiri aja belum lurus 😂😂😂. Dulu sih prinsipnya harus kasih tahu kalau itu salah.

Kalau sekarang gimana?? Ga separah Pilpres sih yang isunya jahat-jahat banget. Eh, ga ding... Ada kan Pak SBY dibully abis-abisan. Lagi-lagi ngerasa mual tiap baca status atau komen yang ngeledek beliau. Bukan membenarkan Pak SBY... Cuma mikirin, seandainya itu bapak saya... Suami saya... Saya juga ga mau diperlakukan kayak gitu.

Kata-kata mengalir dengan deras selama Pilgub ini. Ada yang menulis dengan bijak, ada yang menulis apa adanya, ada yang menulis sesuka hatinya.

Semua karna euforia yang dirasakan. Hati ini agak ga tenang saat melihat karena euforia kita suka lupa diri. Lupa memanusiakan orang lain yang punya pikiran dan perasaan. Seolah-olah membully pejabat, orang terkenal, itu hal yang wajar...

Pak SBY
Habieb Rizieq
Pak Agus
Pak Ahok
Pak Jokowi
Dll

Pernah buat kesalahan dan langsung dibombardir dengan meme atau status yang menyudutkan. Merendahkan. Seolah mereka memang objek bully.

Mungkin karena mereka public figur. Wajarlah...
Iya sih wajar, tapi apakah baik dan benar??

Saya ngomong gini sebenarnya pun bukannya ga pernah cemooh orang. Pernahhh bangett. Ga mungkin ga. Saya gigit lidah tiap liat Pak Jokowi bikin salah. Rasanya pengen nyela. Pengen bangeetttt. (jangan paksa saya suka Pak Jokowi ya, entah kenapa ga bisa. Cukuplah sampai pada rasa hormat).

Tapi tahun lalu Tuhan mengingatkan dan menegur. Pemimpin itu pilihan Tuhan. Ga cemooh di depan tapi di belakang apa bedanya?? Tuhan liat!! Jdenggg!!!

Sejak itu bertobat 😂😂😂... Bukan masalah orangnya bisa dihormati atau ga, tapi soal taat sama Tuhan. Praktek Firman Tuhan. Walau pun dia cuma keliatan di tivi dan banyak kurangnya, belajar hormat karena Tuhan yang bilang.

Jujur susah buat hormat sama beliau. Ga tahu kenapa, tapi dengan mengingat Tuhan memilih dia, ngerasa lebih mampu. Menghormati dia berarti menghormati Tuhan juga.

Begitu juga dengan soal perdebatan Pilgub. Bukan soal orangnya bener atau ga, tapi soal memberi rasa hormat karena Tuhan bilang begitu. Kasih tidak melakukan yang tidak sopan.

Ujung-ujungnya sih soal jaga hati. Jangan sampai mulut kita membawa kita dalam pencobaan, lalu memberi jarak antara kita dengan Tuhan.

Semoga Pilgub tanggal 15 bisa berjalan dengan damai. Siapa pun yang menang bisa saling berlapang dada menerima. Mohon dukungan doanya teman2. Doa syafaat demi persatuan Indonesia 😁😁😁.

Roma 12:9-10 (TB)  Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.


0 Comments


UNFAMILIAR LOVER Semua orang seolah-olah bersepakat tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Hira 1 tahun yang lalu. Ingatan tentang penyebab kecelakaan yang dialami Hira, seolah tersapu bersih dari kepalanya. KLIK GAMBAR untuk lanjut baca

FREE DOWNLOAD CHRISTIAN ILLUSTRATION Ilustrasi-ilustrasi ini bisa kamu download secara GRATIS. Kamu bisa pakai ilustrasi ini untuk pelayanan dan penggunaan personal. KLIK GAMBAR untuk bisa lihat ilustrasi lainnya.

KAPAL KAWAN Inilah kumpulan cerita tentang persahabatan. Kisah cinta tanpa asmara bagai saudara walau tak sedarah. KLIK GAMBAR untuk baca GRATIS