Bullying..Having fun under others pain.. :p

Hari ini ada recolection staff dan seperti biasa Ibu Gloria menjadi pembicaranya (I love this woman. She look like my mother...ngefans berat..akakka). Beliau mengangkat tema tentang bully dan membicarakannya selama 1,5 jam. Cukup lama dan membuat mengantuk, tapi tidak menjadi penghalang untuk membuat otak saya menerima banyak informasi dari Beliau.

Dari cerita beliau saya mengerti bahwa penggencetan dan bully itu benar-benar ada. Bully sampai korban ingin bunuh diri pun benar-benar terjadi. Saya mendengarnya sampai terpaku dan terpana. Bagaimana anak-anak sekecil mereka bisa berpikir untuk menyiksa orang lain??



Baiklah, saya pun dulu pernah berpikir untuk menyakiti orang yang menyakiti saya. Seperti tanda bahwa saya melindungi diri saya sendiri. Untuk menunjukkan kalau saya punya harga diri, tapi tentu saja tidak dengan cara yang licik dan kejam. (saya terlalu bodoh untuk menjadi orang licik)...

Saya pernah dibully atau tidak?? Oleh adik dan kakak saya..Hahhaha...Tapi tentu saja tindakan mereka tidak saya anggap bully karena saya menganggapnya hanya sebagai perilaku wajar sesama saudara. Saya tidak pernah mau menganggap diri saya sebagai korban bully karena saya yang memutuskan sendiri pada saat orang menyuruh ini dan itu apakah saya mau atau tidak.

Thanks God saya diberi karunia untuk memiliki pemikiran ini sejak kecil. Tapi mungkin tidak bagi anak-anak lain. Mereka melakukan apa yang teman-teman mereka katakan (terutama mereka yang dominan) untuk bisa mendapatkan teman. Mereka yang menjadi godfather/godmother (istilah dari Ibu Glori), tahu bahwa teman itu sangat penting. Di usia anak-anak, tidak punya teman berarti tidak bahagia. Kalau tidak bahagia, untuk apa hidup?? (drama queen)...

Mungkin kita orang dewasa berpikir itu hal yang simpel, kenapa harus diambil pusing? Tapi pada kenyataannya di usia-usia sekolah, anak-anak memiliki fabel sendiri. Kita pasti pernah berpikir tentang candaan "kamu anak pungut" yang dilontarkan keluarga kita itu benar (padahal mereka sedang bercanda). Atau perkataan orang yang berkata "kamu itu jelek", maka akan jadi keyakinan seumur hidup...Apalagi bully, untuk anak-anak usia sekolah akan menganggapnya sebagai keruntuhan dunia.

Akan lebih baik kalau ada orang tua yang bisa jadi sahabat sejati. Bagaimana dengan anak-anak yang orang tuanya tidak peduli? Yang tidak peka kalau anaknya mengalami sesuatu...

Bully bukan masalah yang simpel. Ingin menghilangkan bully sama seperti ingin menghilangkan korupsi di Indonesia...Sulit diberantas karena sudah membudaya dan mendarah daging di dalam masyarakat.

Pada akhirnya cuma bagian kita saja yang bisa kita lakukan...Ya, mengajarkan saudara-saudara kita untuk memperlakukan orang lain sama seperti mereka ingin diperlakukan.

Saya sampai membayangkan kalau saya punya anak dan mereka mengalami masalah ini. Apa yang akan saya lakukan sebagai orang tua?? Apa yang akan saya lakukan pada anak-anak saya??

Kalau mereka pelaku, apa yang harus saya lakukan supaya mereka tahu kalau itu salah tanpa mereka harus merasa takut dan merasa tidak disayangi??
Kalau mereka korban, apa yang harus saya lakukan supaya anak saya bisa jadi pribadi yang kuat dan teguh. Yang tidak menggantungkan hidupnya pada perlakuan orang lain. Yang bisa mengerti kalau apa yang orang lakukan pada diri mereka adalah feedback dari apa yang mereka lakukan.

Benar-benar tidak mudah...Tapi harus tetap melakukan sesuatu dari yang kecil..PRAY..

My other post about this topic is in antibullying antibullying

0 Comments