Hi, Gorgeous!
Hari ini tumben aku mau cerita tentang masalah kesehatan. Sebenarnya sih aku sudah beberapa kali membicarakan tentang kesehatan, tapi kali ini lebih detil karena menyangkut kesehatan si bocah yang lumayan bikin pusing.
Beberapa minggu lalu aku dan suami membawa bocah kami berobat ke RS karena malam sebelumnya dia batuk berat. Paginya sebelum berangkat sekolah sempat masih batuk berat dan saat sore hari napasnya sudah terlihat berat.
Bocah kami ini memang ada riwayat asma seperti emaknya. Hampir setiap bulan kalau bocah terkena flu dan batuk kemungkinan besar asmanya akan kumat. Malah pernah sampai seminggu sekali kumat. Dia banyak tertinggal pelajaran karena sakitnya ini.
Beberapa bulan sebelumnya Dsa (Dokter spesialis anak), sudah mengedukasi kami kalau asma itu sebagian besar dikarenakan alergi. Sebagian besar dari makanan. Jadi, bocah harus benar-benar jaga makan. Hanya saja saat itu DSanya tidak benar-benar mendetail makanan apa saja yang tidak boleh. Aku juga masih yang mikir "cincaylah, batuk pileknya sudah sembuh, bolehlah makan coklat..." (emaknya yang badung). Sampai akhirnya yang terakhir si bocah kumat lagi sakitnya, saya membulatkan tekad untuk membantu bocah biar benar-benar sembuh.
Nah, di Dsa yang terakhir ini, Puji Tuhan, kami mendapatkan edukasi yang lebih detail tentang asma. Dokternya bilang kalau asma bisa dihindari dengan gaya hidup sehat. Daripada bolak balik berobat. Lumayan biaya berobatnya. Ya, bener kan kata dokternya. Jarang ketemu dokter yang perhatian begitu.
Dokter menjelaskan lagi makanan apa saja yang harus dihindari, minimal selama 6 bulan ini. Dia sebutkan makanan seperti telur, coklat, susu dan produk turunannya, daging ayam, seafood seperti udang, cumi dkk. Ikan masih boleh tapi jangan salmon. Kacang-kacangan tidak boleh kecuali kedelai. Untuk menjaga daya tahan tubuhnya dia harus banyak makan sayur dan buah. Buah harus setiap hari.
Aku yang mendengar semua pantangannya itu langsung spaneeng.. Iyalah yaa, secara aku yang bikin menu makanan. Aku yang masak dan mikirin hari ini harus makan apa. Ditambah ayam, susu, coklat itu makanan favorit bocahku. Aku harus kasih makan apa kalau yang dia suka dilarang??
Sejujurnya, waktu dokter menjelaskan semua pantangan itu aku sudah mau nangis Hahahahha. Antara pusing mikirin menu dan kasihan sama bocah yang harus menghindari makanan-makanan kesukaannya. Waktu kecil aku tahu banget rasanya dilarang makan ini itu. Sudah besar, aku jadi clamitan. Wakwakawak.
Tapi, Puji Tuhan, Tuhan beri hikmat.
" Lasma, daripada kamu fokus sama apa yang tidak boleh dimakan si bocah lebih baik kamu fokus pada makanan apa yang bisa dia makan."
Waktu dapet hikmat itu rasanya plong. Iya, bener dong. Fokus sama apa yang ga bisa anakku makan bikin aku pesimis, kasihan. Tapi, waktu aku fokus sama apa yang bisa dia makan, aku lebih optimis. Aku bisa melihat kalau banyak juga kok makanan yang bisa bocahku makan. Aku mulai memikirkan makanan yang bisa dimakan orang asma. Sayur ini bisa dibuat A, B,C. Daging itu bisa dimasak E, F, G. Otak jadi lebih kreatif buat cari jalan keluar.
Kekuatiran aku tentang bocah yang bakal komplain karena ga bisa makan ayam pun ternyata ga beralasan. Selesai periksa dari dokter, aku ajak dia bicara dan menjelaskan,
" Gi, Gyan ga boleh makan ayam, coklat, susu dulu ya. Minimal 6 bulan, supaya gyan bisa sembuh. Tapi Gyan bisa makan ikan, susu kacang, bakso, dst."
Waktu aku jelaskan pantangannya, dia tampak berpikir. Aku ga yakin dia benar-benar mengerti, tapi ternyata dia mengerti. Di hari yang sama saat berobat, aku sudah memasak sop ayam, otomatis dia tidak bisa ikut makan. Aku dan suami saja yang menghabiskan sementara dia makan menu yang berbeda. Dia tidak komplain dan makan dengan baik apa yang aku suapkan.
Di luar dugaan, setiap saya makan ikan goreng dengan nasi diberi kecap, dia bisa nambah. Yang dulu menolak sayur pun sekarang dia makan tanpa pilih-pilih. Rasanya Tuhan memberikanku hadiah di tengah masalah yang aku pikir akan jadi kesulitan.
Sejauh ini, Puji Tuhan pola makan bocahku baik. Aku sudah tidak menahan-nahan keinginan dia makan. Dulu aku takut dia mengalami obesitas dan menahan porsi makannya. Sekarang, setelah aku pikir, dulu kesehatanku membaik setelah lebih kuat makan. Jadi, aku biarkan dia makan dengan porsi yang dia mau. Bahkan beberapa kali dia makan porsi makanku juga wakwakwak. Mau tidak mau, aku harus menambah takaran masak berasku setiap hari.
Semoga bocahku bisa bertahan sampai 6 bulan ini dan alerginya bisa sembuh jadi tidak akan kena sama lagi. Amin.
Jangan lupa subscribe blog ini ya buat dapet info postingan terbaru atau follow IG saya di @lasma_manullang
5 Comments
Wahh..swnang sekali baca artikel kk. Karena sama kk.anak saya juga beberapa x prnh asama dan diindikasi alergi makanan. Kalau anak saya pencetus utamanya yaitu makanan yg mengandung pewarna makanan. Semoga anak kita bisa sehat2 ya kk...
BalasHapusWah, iya mba. Kalau sudah tahu pencetusnya jadi lebih gamoang ngontrol dietnya ya. Semoga mereka sehat selalu mba.amin
BalasHapussemangat mbaa.. semoga anaknya cepet sembuh yaa dan gak kena asma lagi. pinter anaknya, ngerti kalau gak boleh makan2an yang dipantang.
BalasHapusGyan anak pintaar ^^
BalasHapusSemoga lekas sembuh yaaa mbaaa
semoga cepet sembuh anaknya.. aamiin
BalasHapus