Mengapa Kita Ga Perlu Marah Dengan Yang Tidak Seiman??




Sepertinya bukan suatu hal yang aneh lagi sekarang melihat berita politik berseliweran seputar agama dll. 

Lelah ga sih?? Lelahhh.. Hahha. Udah banyak saya hide sih. Bukan ga peduli, tapi saya orang yang bersusah payah hidup dengan pandangan yang manis dan mulia. Jadi ga mau ngeracunin diri dengan opini-opini orang di socmed yang sebenarnya ucapan akibat emosi sesaat (yang bisa jadi problem emosi berkepanjangan). 

Hanya saja ada satu sih yang saya agak ngomel2. Lebih tepatnya ngomel2 sama ibu-ibu arisan alias sohib2 saya. 

Waktu liat socmed kayak perang agama. Hahahha... 

Antara sedih, marah, kuciwa... (Tuhan sudah pulihkan). Kuciwa yang sama kayak waktu PilPres 2014...

Pertanyaan saya gini sih.. 

1. Ngapain kita minta orang lain benerin hidupnya sedangkan sudut pandang dan standarnya beda. Contohnya?? Contohnya gimana bisa  muslim lurusin pikiran orang Kristen atau orang Kristen lurusin pikiran orang muslim sementara yang dipakai standar iman masing2. Mentalll... Semua yang kita usahakan supaya orang itu lurus akan mentall. 

Gimana kita mau ngomong Pancasila sedangkan buat dia kitab suci adalah no 1??

Mentalll..

Sama kalau saya dikasih isu nikah beda agama itu gpp. Berarti mencintai perbedaan. Ga SARA. Kalau lo nikah maunya seiman berarti ga humanis. Sedangkan iman Kristen saya bilang terang dan gelap ga bisa bersatu. Mentall. Karna standar hidup saya bukan hidup tanpa isu SARA. 

Jadi harusnya gimana?? Ya biarkan orang yang berada di rumah yang sama yang meluruskan dan menegur. Kalau kita yang di luar rumah ikut campur.. Yang ada menambah dan memperluas keributan. 

2. Ngapain kita marah pada yang ga punya standar hidup sama dengan kita?? Beneran buang waktu loohhh.. 

Memberi tahu apa yang kita imani itu baik. Tapi kalau marah melihat orang yang ga tahu kebenaran ga hidup sesuai standar hidup kita.. Itu buang tenaga dan waktu.. 

Kecualiii... 

Kita mau beri hidup buat orang itu. Bergaul, memberi kasih, memberi waktu...marah mungkin akan menjadi bentuk kasih kita. Kita mau mereka hidup lebih baik. 

Akan lebih berguna kalau kita marah pada orang yang punya standar sama dengan kita, tapi tahu2 berbelok... Marah kita pastinya ingin mereka balik lurus. 

" Hei, ayooo balikk luruss. Kamu tahu yang benar apa. Ayoo lurus lagii. Kamu tahu akibatnya kan kalau berbelok??"  kira2 seperti itu.. 

3. Ngerasa ga sih kalau kita udah marah, takut, kuatir.. Bukan pihak yang disebrang sana saja yang kena profokasi.. Tapi kita juga. 

Kita merespon sesuai dengan tujuan mengapa isu-isu yang ada dilemparkan. Bahasa kerennya secara ga sadar kita sudah ditunggangi pihak2 yang memanfaatkan ribut2nya isu2 ini. 

Yesss.. Hidup ini memang ga adil!! Emang sejak kapan hidup ini adil?? Bahkan keadilan Tuhan ga bisa diukur dengan logika manusia. Dia yang punya daulat. Dia yang punya kuasa. Terserah Dia mau bumi ini datar atau bumi ini bulat. 

Terus kita jadi boneka aja gitu?? Ya nggaa... Kita yang tahu kebenaran tugasnya menghidupi kebeneran berdasarkan Firman Tuhan. Jadi dampak seluas mungkin. Bersaksi sesering mungkin. Supaya kebenaran Tuhan ditegakkan dalam hidup minimal 1 orang dalam hidup kita. 

Kebaikan Tuhan itu bukan buat kita sendiri. Kebenaran itu bukan buat kita sendiri. Seberapa sering ucapan kita memerdekakan orang?? Seberapa sering ucapan kita membawa penghiburan? 

Seberapa sering tindakan membawa kelegaan bagi orang lain?? Seberapa sering tindakan kita membuat orang merasa dikasihi?? 

Itu aja dulu kita lakuin...Jangan memikirkan lebih dari yang patut kita pikirkan. Jangan pikirkan yang menjadi urusan Tuhan karna malahan nanti kita jadi tersesat. 

#selfremindertoo

0 Comments