Earn It

Tadi siang baca kesaksian Ci Fany yang menyentuh hati banget. Tentang orang yang sangat membantu dia di saat-saat sulit.

Sekarang ini banyak orang yang mengejar impian, tapi sedikit sekali yang menjadi fasilitator agar orang mencapai impiannya. Waktu baca cerita tentang Om Gunawan ini, saya langsung ingat kalimat yang sering saya dengar

"Hiduplah sebagaimana kita ingin diingat saat kita sudah meninggal."
"Apa yang ingin dituliskan di batu nisan tentang hidupmu, hiduplah seperti itu."

Sukses itu memang ga akan cukup buat diri sendiri. Orang yang memikirkan orang lainlah yang jalannya banyak dikuatkan dan dimudahkan Tuhan.
Kalau nyerah dikit karena masalah-masalah sepele, jangan-jangan kita sukses hanya untuk kepentingan kita sendiri.
*ngecek diri sendiri juga

Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Amsal 22:4

Inilah kesaksian Ci Fany
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika lagi berberes loteng rumah mami ketemu foto 10 tahun lalu dan di foto ini ada sosok yang luar biasa berpengaruh dalam hidup saya yaitu om Gunawan yang paling kanan.
Mungkin Passioners udah banyak yang tahu ya cerita om Gunawan ini dari Fany😄😄
Jadi om Gun ini adalah suami dari teman Papi saya tante Meysian. Ketika dulu ekonomi keluarga saya sedang sangat amat sulit sehingga terancam ga bisa bayar kuliah tiba2 ada telp dari tante Mey Sian kalau tante butuh mentor untuk anaknya kuliah akuntansi dan jadilah saya mentor privat anaknya yang juga junior saya di kampus. Ketika itu saya bisa mendapatkan tambahan uang 700 rb/ bulan hanya dari les privat akuntansi, jumlah yang sangat lumayan untuk mahasiswa semester 6 bahkan selalu dilebihin uang transport serta selalu tersedia kue2 enak setiap kali saya datang. Sehingga saya bisa menutup biaya kuliah dan kadang bisa membeli makanan enak untuk keluarga. Puji Tuhan saya ga jadi berhenti kuliah tapi malah mulai bisa memberi kepada orang tua saya ketika itu.
Saya belajar banyak hal dari keluarga om Gun ini yang ekonominya terbilang amat sangat mapan tapi hidupnya sangat bersahaja dan menghargai mahasiswi miskin seperti saya.
Ketika saya skripsi, Om Gun pula yang membantu mendapatkan akses ke salah satu perusahaan biskuit legendaris di Indonesia bahkan membantu mengantarkan saya ke Pabrik di luar Jakarta dengan mobil dan supir pribadinya serta membantu saya mendapatkan pekerjaan sebagai SPG di even PRJ untuk lebih mengenal produk dan sistem Perusahaannya. Lagi2 uang dari hasil SPGan itu bisa digunakan untuk membantu keluarga.
Om Gun yang mengajarkan saya untuk tidak pernah menyerah dan untuk tetap ulet untuk mencapai kesuksesan. Karena Om Gun pun berangkat ke Jakarta tanpa modal tapi berkat keuletan dan kerja kerasnya dimana siang dia bekerja dan malam berbisnis sampai ga pernah lihat matahari akhirnya bisa sukses dan mapan.
Om Gun ini sangat berwibawa, tegas dan galak tapi sangat dicintai anak buahnya. Di lapangan dia ga segan turun tangan kotor2 cek2 barang di display dan gudang dan menyapa pegawai yang laling rendah sekalipun dengan akrab.
Sampai saat terakhir hidupnya walaupun beliau mengidap kanker pita suara tapi beliau masih terus giat bekerja dengan berkomunikasi via tulisan. Benar2 etos kerja yang luar biasa.
Sekarang beliau telah beristirahat dengan tenang di surga.
Terimakasih Om Gun telah hadir dalam hidup saya dan memberi teladan dalam hidup saya untuk melakukan segala sesuatu dengan PASSION, jangan takut untuk keluar dari zona nyaman dan mengajarkan para generasi muda untuk jangan malas dan tekun mengejar apa yang dicari karena hanya diri sendiri yang mampu merubah nasib diri sendiri dan tetaplah rendah hati dalam segala kesuksesan yang telah dicapai dan selalu mengandalkan Tuhan
Terimakasih Tuhan saya diijinkan mengenal sosok kepemimpinan yang luar biasa dalam diri om Gun
Walaupun beliau sudah tidak ada di dunia ini tapi ajaran dan teladan beliau akan selalu saya ingat dan bagikan pada generasi muda lainnya

2 Comments