[Iman Kristen] Logika Iman




Akhir-akhir ini sedang heboh berita artis muda Asmirandah pindah agama dari Islam ke Kristen. Saya tidak tahu kebenarannya dan tidak tahu juga apakah dia benar-benar terima Tuhan atau tidak, tapi berita ini memunculkan lagi perang antara saudara seayah beda ibu. Ishak dan Ismael.

Waktu baca komentar-komentar yang nyinyir, mengutuk dsb-nya, saya tidak terlalu peduli, tapi waktu mulai dibawa ke perdebatan soal iman, kitab palsu, kenapa Tuhan tidak menyelamatkan dirinya bla.bla.bla... Agak panas juga. Jadi inget jaman mahasiswa suka debat soal beginian. Sayangnya dasar literatur saya kurang. Baca Alkitab saja belum pernah seleai.



Tapi waktu baca perdebatan itu, saya jadi ingat perenungan saya beberapa bulan ini. Perenungan apa ya?

1. Perdebatan Tentang Alkitab Sudah Tidak Asli
Orang sering bertanya tentang hal ini, tapi kemudian bertanya, "Mana ayatnya kalau Yesus mengaku sebagai Tuhan?" Kalau dipikir-pikir, seandainya pun saya beritahu jawabannya akan menjadi hal yang aneh. kenapa? Karena dia tidak percaya Alkitab. Dia percaya Alkitab itu palsu dan pasti ayat yang saya berikan akan dia anggap palsu. Jadi, perlukah saya menjawab pertanyaan seperti demekian? Jawab saja sih, tanpa perlu marah. Dengan anggapan orang ini memang mau cari-cari kesalahan saja dan apa pun jawaban kita tidak akan memuaskan dia.

Ada lagi yang berkata kalau Tuhan Yesus sudah menubuatkan Nabi Muhammad akan datang. Orang ini melampirkan ayat-ayat tentang janji Tuhan atas kedatangan Roh Kudus. Yang ini saya makin bingung lagi. Kalau kita tidak percaya sebuah kitab, bagaimana kita bisa yakin kitab itu membicarakan nabi yang kita percaya? Bisa saja itu editan manusia semata.
Intinya, kita tidak bisa meminta jawaban pada sesuatu yang udah kita putuskan kita ga percaya pada hal tersebut. Kecuali, kita berhenti memasang tembok dan bertanya dengan keingin tahuan yang tulus.
Pertanyaan terbaik dilemparkan bukan untuk menjatuhkan orang lain dan membesarkan diri, tapi untuk membangun diri sendiri dan orang lain.


2. Logika Tuhan
Selama ini kita tahu kalau Tuhan itu Maha Besar dan Maha Kuasa. Dia Esa dan hanya ada satu. Kita orang Kristen percaya itu. Juga agama samawi lainnya.
Yang membuat saya bertanya-tanya akhir-akhir ini, saya juga menanyakan ini pada Tuhan. Jika mereka mengakui kebesaran Tuhan, bahwa Tuhan bisa melakukan apa pun, kenapa mereka mempertanyakan "Kenapa Tuhan harus jadi manusia, dilahirkan, makan, tidur, pup dsb?"

Bukankah jawabannya sudah jelas? Karena Tuhan Maha BESAR. Dia bisa melakukan apa pun yang Dia mau. Kalau Dia harus menebus dosa manusia dengan menjadi manusia dulu lalu disalibkan... Buat Tuhan apakah itu tidak mungkin? Kalau mengatakan Tuhan tidak mungkin melakukan demikian bukankah sama saja dengan kita mengatakan Tuhan tidak Maha Besar. Kekuatannya hanya terbatas di tahta-Nya. Kalau Dia tidak ada di tahta-Nya, Dia tidak punya kekuatan apa-apa. Berarti Tuhan tidak Maha Besar.

Kalau Tuhan jadi manusia, berarti surga kosong? Ini pertanyaan yang sangat membatasi Tuhan. Apakah kekuatan Tuhan sama seperti manusia? Yang jika kita berada di ruangan 1 maka di ruangan lain kosong. Bukankah kita percaya Tuhan Maha Hadir??

Bagaimana dengan Tritunggal? Kita percaya Tuhan itu satu, tapi kita membatasi diri kita untuk mengerti bahwa Dia bisa menjadi apa pun yang Dia mau. Apakah Dia mau menjadi ada tiga atau lima. Dalam hal ini Tuhan yang saya percaya menciterakan dirinya dalam 3 pribadi. Cukup hanya 3. Apakah suatu saat Dia bisa merubahnya? Bukankah itu terserah Dia?

Intinya, banyak pertanyaan yang saudara sepupu kita lemparkan untuk menyatakan bahwa iman orang Kristen itu tidak masuk akal dan tidak masuk logika. Sejujurnya saya setuju,banyak pula ayat-ayat yang tidak sinkron antara kitab satu dengan kitab lain. Tapiiii... Seperti yang saya bilang di atas, saya punya iman pada Alkitab sebagai Firman Allah, jadi kesalahan apa pun yamg ada di sana (dimata manusia) saya tetap mengimaninya sebagai kebenaran.

Sebaliknya setiap kali berdebat dengan saudara sepupu dan memerima jawabam dari mereka, saya menjadi tambah bingung karena logika mereka memang tidak nyambung dengan logika saya. Tuhan mereka Maha Besar titik. Tuhan saya Maha Besar dan bisa melakukan apa pun dan menjadi apa pun, Dia Maha Hadir dan Maha Kuasa. Orang pintar seperti Einstein pun tidak akan bisa mendalami Seberapa lebar, panjang, luas, dan dalamnya kebesaran Tuhan.


Jadi, emang susah kalo debat udah sama-sama ga nyambung logikanya. Kecuali, kalau memang mau debat secara literatur, sejarah, dsb yang benar-bemar ilmiah. Tapi, kalau soal iman.... Saya meragukan kenyambungannya. Bisa saja sih kalau Tuhan berkenan :D.

*cuma mikir

Pic: pixel2013

amsaLFoje via Blogaway

5 Comments