Memilih Dengan Hati Nurani Yang Bersih

Inifakta


Yeayyy, 15 Februari sebentar lagii. Pesta demokrasi buat warga Jakarta. Saya sudah jadi warga Jakarta doonggg. Bisa memilih gubernur yang pas di hati.

Tapii, jujur saya ini salah satu swing voter. Masih bingung mau pilih yang mana. Paslon nya buat saya sendiri ok2 dibanding jaman dulu ya. Sekarang muda-muda dan punya inofasi.

Saking bimbangnya saya sampai bawa doa. Harus milih yang mana?? Udah kayak milih pasangan hidup. Wakwakwak..

Sampai Tuhan ingetin buat milih sesuai dengan hati saya. Bukan karena ikut-ikutan, bukan karena apa kata orang. Tapi sesuai nilai dan kerinduan yang saya pegang buat Jakart. Masalah orangnya menang atau ga itu urusan Tuhan.

Berasa plonggg karena jujur saya takut salah milih. Hahahhaha... Saya tipe yang takut menyesal. Tapi diingetin soal ini jadi lega.

Memilih dengan hati yang bersih. Bukan karena sebel sama kelakuan pendukungnya jadi ga milih. Atau karena latar belakang keluarganya yang menurut kita ga banget. Atau karena isu-isu tidak bertanggung jawab. Memilih dengan hati yang bersih dengan melihat visi dan misi serta rekam jejaknya tanpa menghakimi.

Akhirnya saya sudah condong ke dua paslon sejak menonton debat yang pertama. Jumat, tanggal 27 januari ini ada debat yang ke 2. Bener-bener ngosongin hati dan pikiran biar bisa menilai bukan berdasarkan isu dan hoax. Murni liat hasil debat dan visi misi yang diusung.

Pada akhirnya siapa pun yang menang nanti, itu pilihan Tuhan. Semoga bisa membawa Jakarta lebih baik dari hari ini. Aminnn.

0 Comments