Surat Untuk Gi (2 bulan)



*nguap tiga kali
*ngulet sepuasnya
*rebahan cari posisi ueeenaaak

Ok, Gi akhirnya kamu sudah 2 bulan 8 hari. Makin hari tangan Mama lebih gampang pegal menggondong kamu. Itu tandanya kamu tambah besar dan sehat, Nak. Puji Tuhan.

Kamu bukan anak yang rewel. Asal kenyang, kamu pasti tidur dan main dengan tenang.

Papa Mama antusias sekali melihat pertumbuhanmu. Kamu mulai banyak mengeksplorasi sekelilingmu dengan tatapan ingin tahu. Tangisan hausmu saja bisa membuat kami tertawa senang.

Walau begitu, ada saat-saat di mana kami frustasi karena kami tidak mengerti apa yang kamu mau. Kamu hanya menangis dan menangis. Seperti waktu "pabrik" Mama mampet sebelah, kamu lebih banyak menangis. Berbagai macam dugaan kami kira-kira. Berbagai macam cara kami lakukan supaya tidurmu nyenyak. Kami tidak tahu kenapa udaha kami lebih banyak gagal. Setelah dari dokter kami baru mengerti, kamu kurang kenyang.

Waktu mendengar hal itu, Mama merasa sesak karena Mama merasa gagal menjadi ibu. Keputusan memberikanmu susu formula kami ambil dengan berat hati.

Tapi, melihatmu seperti sekarang,sehat, kuat, aktif, kami menjadi tidak menyesal. Bagaimana pun kesehatanmu lebih penting dari pada idealisme kami.

Kadang-kadang kita menang harus meletakkan idealisme kita demi orang lain, Nak. Bukan berarti kita menjadi orang lain, tapi artinya mengagungkan sebuah idealisme yang sebenarnya pun bukan hal terikat di firman Tuhan dan membiarkan orang yang kita sayang kesusahan (kecuali hal itu hal prinsipil dari firman Tuhan).

Waktu Mama hamil, mama sudah berpikir mau melakukan ini itu buat kamu. Seperti teman-teman Mama yang sudah punya anak, tapi lagi-lagi Mama menyerah. Mama tidak bisa jadi seperti mereka. Bukan berarti Mama berhenti melakukan yang terbaik, hanya saja... Kamu ya kamu, bukan anak lain. Mama ingin perlakukan dan didik kamu sebagaimana Tuhan menciptakanmu. Teman-teman Mama bisa jadi contoh dan inspirasi, tapi bukan menjadi dasar untuk melakukan ini atau itu terhadapmu.

Memang akhirnya Mama menemukan kesenangan tersendiri saat mengenalmu lebih lagi. Orang bilang nanti "bau tangan". Mama bilang itu cara membuat ikatan denganmu. Orang bilang ini dan itu, tapi Mama melihat apa pun yg Mama lakukan, sudah ada karakter khusus yang Tuhan letakkan di dalam dirimu. Mau Mama dan Papa jungkir balikan seperti apa pun, karaktermu akan seperti itu. Karakter yg menjadi dasar kamu untuk meresponi segala sesuatu.

Sekarang tugas kami adalah mengajarkanmu kebiasaan baik yang menjadi prinsip hidupmu nanti. Tugas yg lumayan berat, mengingat Mama dan Papa bukan tipe yang konsisten dan mudah bosan.

Apa pun itu, tetap semangat bertumbuh ya Gi. Semangag belajar dan mengeksplorasi duniamu.

Ingat selalu, di antara semua orang yang menyayangimu, Tuhan Yesuslah yang paling sayang padamu.

Papa sayang Gi
Mama sayang Gi

0 Comments