Talk About Love



                                                               •Subjective Love VS Objective Love


Saat anda mula menyukai seseorang, cobalah untuk berfokus untuk membahagiakan orang yang kita cintai. Berkorbanlah sesuatu untuk orang yang kita sukai, jangan pernah berfikir untuk menyenangkan diri sendiri, karena hal itu akan menguras tenaga dari pasangan kita, dan membuat mereka lelah.


•Envious Love VS Jealous Love

Pernahkah anda menyadari bahwa kecemburuan yang kita miliki ternyata kecemburuan yang tidak sehat? sebenarnya cemburu boleh-boleh saja, tapi apakah cemburu itu karena hal yang masuk akal, atau hanya cemburu buta semata yang membuat pasangan kita merasa terkekang dan lelah untuk menuruti semua kemauan kita. Berhati-hatilah saat kita mulai terlalu sering cemburu pada hal-hal kecil yang dilakukan oleh pasangan kita.


Romantic Love VS Real Love

Saat anda mulai menjalani hubungan dengan pasangan anda, janganlah terus berfokus pada hal-hal yang dapat membuat kalian terus menerus berada pada bayangan semu alias screensaver dari cinta. Anda harus manyadari realita yang ada. Karena kita bukan hidup hanya berdasarkan khayalan cinta. Saat kita menikah, maka kita akan membutuhkan banyak hal,terutama materi.



•Activity Center VS Dialog Center
Jangan pernah takut untuk berbeda pendapat dengan pasangan kita, karena dari perbedaan itu kita dapat saling mengenal karakter pasangan kita masing-masing. jangan terus menerus berfokus pada kegiatan kita berdua, tetapi cobalah untuk mengerti kemauan pasangan kita masing-masing lewat percakapan yang berkualitas.


Sexual Oriented VS Personal Oriented

Apakah anda menyukai pasangan anda hanya karena fisiknya yang mungkin sempurna bagi anda? jika iya, maka putuslah sekarang sebelum semuanya terlanjur jauh terperosok ke arah sexual oriented, dimana kalian berdua akan terjerumus pada dosa seks. Cobalah untuk berganti fokus pada personal oriented, agar kalian dapat lebih saling mengerti karakter kalian masing-masing saat mengalami berbagai suasana. Coba anda pikirkan hal ini : "saat anda terjerumus pada dosa seks, anda tidak malu-malu untuk melakukannya, tetapi mengapa saat hamil di luar nikah, kalian ingin cepat-cepat dinikahkan sebelum perut sang wanita mulai membuncit?? bukankah sangat luar biasa saat anda lebih berani mengambil keputusan untuk mengikuti bimbingan pra nikah yang memang sudah di anjurkan dan akhirnya bertobat lalu menikah tanpa harus malu walaupun perut sang wanita sudah membuncit??"

Sumber: Hikmat Tuhan

0 Comments