[MARRIAGE] Jangan Lupa Peluk Pasanganmu

StockSnap


Hi Gorgeous yang sudah menikah...
Kapan nih terakhir meluk dan cium pasangan??

Seminggu ini menyadari 1 hal, sesibuk2nya sama kerjaan rumah dan anak jangan lupa bermanja-manja sama suami. Manjanya bukan minta beliin ini itu ya, tapi beri pelukan dan ciuman pada suami atau memberikan rayuan-rayuan kecil seperti colekan di perutanya atau kecupan kecil di bibir saat sambil lewat ke dapur.


"Ih, malulah masa mesra-mesraan siang bolong..."

Awalnya dulu saya mikir begitu sih, tapi lama-lama malah jadi kebutuhan dan jadi crancky kalau seminggu saja ga ada sentuhan-sentuhan atau acara manja-manja sama suami. Seriuss... Intimasi ini benar-benar jadi bumbu saat kami ga punya banyak waktu untuk ngedate berdua atau quality time karena kesibukan harian. 





Di dua tahun pertama pernikahan, saya termasuk bingung dalam mengeskpresikan rasa sayang saya pada suami. Apakah boleh cium duluan? Apakah boleh peluk duluan? Apakah boleh tepok bokongnya karena gemas?? Mungkin karena kami ga melakukannya pada masa pacaran (kami membatasi sentuhan fisik pada masa pacaran), saya jadi bingung. Belum lagi di keluarga saya intimasi secara fisik jarang sekali dilakukan. Pelukan dan cium pipi orang tua saja baru sering dilakukan saat saya kuliah. Itu pun karena diajarkan pembina gereja agar menunjukkan kasih sayang pada orang tua.

Baca juga

Di tengah konflik bingung saya yang ingin menunjukkan rasa sayang tapi suami cuek bebek hahahha.. Akhirnya dengan dorongan hati nurani (alias Roh Kudus) saya berinisiatif menunjukkan intimasi saya secara fisik. Yaaa...prinsipnya kan sudah halal. Jadi, saya bebas dong peluk-peluk, cium atau colek-colek dia. Tentunya liat tempat dan waktu. Ga mungkin saya peluk-peluk suami di depan mertua :p.

Artem_Apukhtin

Puji Tuhannya, sejak saya memberanikan diri dan memutuskan gengsi serta urat malu saya, saya jadi merasa lebih leluasa mencintai suami. Jarak antara saya dan suami semakin dekat. Rasa terikat dan membutuhkan suami jadi lebih kuat. Sebelum-sebelumnya masih kayak, "Oh, saya punya suami ya?" Hahhaha..

Sentuhan intimasi ini tentunya ga selalu supaya kita yang diberi perhatian, bisa juga membiarkan suami bermanja-manja. Usap2 rambutnya atau punggungnya supaya dia merasa nyaman. Stressnya juga mereda. Kalau ga reda, ya udah gpp. Yang penting udah disayang-sayang.





Dan ternyata menurut penelitian dari University College London dan University of Hertfordshire yang melibatkan 53 responden menunjukkan bahwa sentuhan lembut dapat meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan status kesehatan, menurunkan tekanan darah, melepaskan oksitosin dan meredakan kecemasan. Gimana ga bikin ketagihan kan? (makanya jangan sembarangan meluk orang :D). Sumber: Detik

"Ah, tapi malu diliat anak-anak."

Eits.. eits... Memang nih biasanya kemesraan suami istri agak berkurang saat sudah ada anak-anak. Tapi, tahu ga Gorgeous, kalau menunjukkan intimasi di depan anak-anak (bukan hubungan badan yaa..), memiliki manfaat yang banyak lohhh.

Baca juga 

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani SPsi, MSi, Psi, orang tua yang menunjukkan intimasi di depan anak memberikan rasa aman pada anak bahwa orang tuanya saling mencintai. Selain itu anak-anak jadi belajar bagaimana seharusnya memperlakukan pasangan mereka nantinya (pastikan dibimbing lagi untuk mengajarkan intimasi ini pada pasangan sahnya, bukan pacar apalagi teman). Poin paling penting lainnya, anak-anak jadi bisa membedakan mana sentuhan yang menunjukkan kasih sayang mana yang bukan. Jadi, mereka akan terhindar dari kemungkinan menganggap perilaku abusive sebagai sesuatu yang "wajar". Bahasa langsungnya, kemungkinan besar mereka tidak akan terjebak dalam hubungan yang melibatkan kekerasan fisik. Sumber: MommiesDaily

Jadi, jangan ragu ya buat menunjukkan kemesraan pada pasangan. Yang tinggal dengan mertua, kadang malah lebih seru kan curi-curi 1, 2 detik untuk sekedar memberi cubitan gemas atau kecupan kecil di pipi. Kebiasaan lain yang bisa dilakukan mencium pasangan dan anak-anak sebelum mereka berangkat kerja dan sekolah. 

StockSnap

Di keluarga kami, awal-awal memberi kecupan saat mau berpisah untuk berpergian  terasa canggung, tapi lama-lama menjadi kebutuhan. Bocah malah selalu mengingatkan Papa atau Mamanya untuk saling memberi kecupan sebelum pagi-pagi berangkat ke sekolah. Dia sendiri pun harus mendapat kecupan dari papanya, entah papanya berangkat duluan atau dia yang berangkat duluan.

Kebiasaan ini terkesan sepele, tapi sangat bermanfaat untuk mengikat hubungan emosional antar anggota keluarga. Kendala kita, kita tidak terbiasa karena kebanyakan dari kita tidak tahu cara menyayangi secara fisik. Kita tidak pernah diajari orang tua. Orang tua kebanyakan mengasihi sebatas memberikan makanan, pakaian, pendidikan tapi tidak tahu kalau anak-anaknya butuh intimasi. Ya, itu juga karena mreka diasuh dengan cara demikian.

Kalau kita yang sekarang lebih tahu bahwa intimasi secara fisik lalu batin, merupakan hal yang baik, sudah waktunya mematahkan kebiasaan lama untuk bisa memilki keluarga yang sehat. Ya ga? Hehehhe...






0 Comments