Satu sore saat saya baru saja selesai mandi, tiba-tiba pikiran saya berputar dan berujung pada perenungan tentang gambar diri.
Jika kita membicarakan tentang gambar diri, saya selalu teringat pada adik perempuan saya. Beberapa kali kami sering membicarakan tentang kelemahan-kelemahannya. Bagaimana dia tidak bisa menjawab dengan santai apa yang ditanyakan teman-temannya atau sekedar membalas candaan teman-teman sekantornya. Belum lagi pemikirannya tentang wajahnya yang menurutnya 'jelek'. Dia merasa aneh jika berdandan feminim. Wajahnya langsung menunjukkan ekspresi jijik seperti melihat kotoran. Padahal dirinya sangat suka berdandan, tetapi jika dia melihat dirinya sendiri terpoles make up dan tidak sesuai keinginannya, ia langsung merasa jijik pada bayangannya di cermin.